Terungkap identitas korban lain dalam kecelakaan maut mobil sedan Camry, di Senen, Jakarta Pusat.

Kecelakaan Bareng Putra Gubernur Kaltara, Ternyata Fatimah Merupakan Kader PSI

ANALITIK.CO.ID - Terungkap identitas korban lain dalam kecelakaan maut mobil sedan Camry, di Senen, Jakarta Pusat.

Di dalam mobil Camry nahas tersebut tak cuma AKP Novandi Arya Kharisma.

Ada seorang wanita yang turut jadi korban.

Ketua DPD PSI Kota Banjarmasin Antung Riduan mengungkapkan bahwa sosok wanita tersebut yakni Fatimah atau Sis Zahra 

Menurut Antung, Fatimah merupakan sosok yang dikenal baik dan humble.

Fatimah diketahui pernah menjadi pengurus divisi aksi sosial dan bencana PSI Banjarmasin.

"Kalau di Banjarmasin kan dia anggota pengurus di divisi aksi sosial dan bencana. Jadi setiap kali kita berkegiatan itu orangnya aktif, termasuk aktif. Jadi memang orangnya baik, humble sama temen-temennya juga," kata Antung, Rabu (9/2/2022) dikutip dari detik.com.

Antung menuturkan Fatimah pindah ke Jakarta pada tahun lalu.

Meski sudah pindah ke Jakarta, Antung mengatakan Fatimah hanya mundur dari kepengurusan di daerah tapi masih menjadi kader PSI.

Antung tidak mengetahui pasti bulan apa Fatimah pindah ke Jakarta.

Namun dia menyebut Fatimah sudah sekitar empat bulan di Jakarta.

Dia juga tidak mengetahui alasan Fatimah pindah ke Jakarta.

"Saya lupa bulannya sekitar 4 bulanan. Cuma urusan kerjaan atau apa saya kurang tahu," jelasnya.

Antung mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Fatimah sepekan lalu.

Dia mengatakan Fatimah aktif mengunggah status di Instagram mengenai aktivitas sehari-hari.

"Seminggu yang lalu melalui DM (direct message) ya bercandaan. Dia aktif banget di story (Instagram) kadang di-tag-tag temannya. Saya lihatnya di story dia banyak di rumah lagi ini, lagi di kamar aja. Pokoknya aktif di story," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, putra Gubernur Kalimantan Utara, Ajun Komisari Polisi (AKP) Novandi Arya Kharisma yang meninggal dalam kecelakaan di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat, seharusnya bisa kembali bertugas di Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Berau pada Kamis 10 Februari besok.

Namun sayang, rupanya nasib berkata lain. Saat menjelang masa akhir pendidikan kejuruannya, AKP Novandi Arya justru lebih dulu berpulang kepada sang pencipta setelah kecelakaan tunggal yang merenggut nyawanya pada Senin (7/2/2022) kemarin.

"Yang bersangkutan berangkat dalam rangka Dikjur (pendidikan kejuruan) Polairud selama satu bulan. Dari 10 Januari sampai 10 Februari," ungkap Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo saat dikonfirmasi Rabu (9/2/2022).

Kata Yusuf, Dikjur Polairud tersebut seharusnya memasuki waktu penutupan kegiatan pendidikan pada besok, dan masing-masing personel yang mengikuti bisa kembali ke satuan mereka di daerah.

"Iya seharusnya menjelang pulang. Kalau tidak salah besok itu harusnya sudah penutupannya (Dikjur Polairud di Jakarta)," tambah Yusuf.

Seperti yang diketahui, AKP Novandi Arya Kharisma ditemukan tewas terbakar bersama mobil Toyota Camry yang dikendarainya. Dari hasil penyelidikan polisi, kecelakaan diakibatkan out of control.

Kronologi kecelakaan bermula ketika mobil sedan berkelir hitam melaju menuruni flyover.

Seketika mobil bernomor polisi B 1102 NDY mengalami lepas kendali hingga akhirnya menabrak separator Busway.

Tabrakan tunggal itu memunculkan percikan api dan membakar mobil Camry bersama dua penumpangnya.

Dua korban yang ditemukan tewas terbakar itu awalnya sempat sulit untuk dikenali hingga pihak kepolisian, Polda Metro Jaya membeberkan kebenaran identitas para korban pada Rabu (9/2/2022).

"Iya benar sudah A1. Korban terakhir menjabat sebagai Kasat Polairud Polres Berau," tambah Kombes Pol Yusuf Sutejo.

Disinggung lebih jauh, pada waktu kejadian apakah AKP Novandi Arya baru selesai mengikuti kegiatan pendidikan hingga pulang larut malam, Yusuf Sutejo pun memilih irit bicara.

Sebab, kata Yusuf, hal itu merupakan bagian internal penyidikan yang saat ini masih terus didalami Mapolda Metro Jaya.

"Kalau itu masuk ranah penyidikan Polda Metro ya. Ya kita tunggu saja nanti hasilnya (penyidikan) di sana seperti apa," tandasnya. (*)


Artikel Terkait