ANALITIK.CO.ID SAMARINDA - Melalui skema pembiayaan tahun tunggal, Pemkot Samarinda mencanangkan proyek pembangunan gorong-gorong di Simpang Lembuswana.

Proyek pengendalian banjir Kota Tepian itu dialokasikan sebesar Rp8 miliar ini ditarget rampung pada akhir tahun ini.

Karena dialokasikan melalui anggaran tahun tunggal, DPRD mengingatkan proyek senilai Rp8 miliar tersebut rampung pada akhir tahun 2021 ini.

Hanya saja, hingga pertengahan Oktober ini proyek gorong-gorong itu belum juga dikerjakan. Padahal proses lelang sudah dilakukan.

Memastikan proyek berjalan sesuai target akhir tahun, Komisi III DPRD Samarinda akan mengawal proyek gorong-gorong itu.

Angkasa Jaya Djoerani, Ketua Komisi III DPRD Samarinda menyebut, jika proyek tidak rampung pada akhir tahun ini, maka belum bisa dipastikan kembali mendapat anggaran tahun berikutnya.

"Akan jadi kerugian baik bagi pemenang lelang maupun pemerintah, karena akan jadi catatan terkait serapan anggaran," kata Angkasa Jaya, Jumat (15/10/2021).

Bahkan, sisa anggara yang tidak terserap pada proyek itu pastinya menjadi sumbangan bagi sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA) bagi Samarinda.

"Kalau tidak terealisasikan maka akan di reschedule. Tentu akan jadi SiLPA," tuturnya.

Tidak terealisasinya proyek gorong-gorong pastinya akan menghambat program pengendalian banjir Pemkot Samarinda.

Terlebih Andi Harun, Wali Kota Samarinda dan Rusmadi, Wakil Wali Kota Samarinda ke depan akan konsern pada program penanganan banjir di Kota Tepian.

Angkasa menyebut bahwa komisi III akan mengecek berapa progres seluruh proyek Pemkot Samarinda yang sudah selesai tahap lelang.

"Progres 2021 akan kita lihat. Jika ada kendala dalam pengerjaan kita akan pertanyakan," tegasnya. (advertorial)