Kunjungan ke Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara dilakukan dua tokoh, Andi Harun dan Rusmadi Wongso.

Minta Izin dan Restu, Andi Harun dan Rusmadi Wongso Berkunjung ke Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara

ANALITIK.ID, SAMARINDA- Kunjungan ke Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara dilakukan dua tokoh, Andi Harun dan Rusmadi Wongso. 

Usai prosesi sambutan perwakilan dari kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura secara khusus mengajak Andi Harun dan Rusmadi Wongso untuk makan bersama.

Sambil menyantap hidangan di atas meja saji khusus yang telah disiapkan, sesekali Andi Harun maupun Rusmadi Wongso mengajak bercengkrama Sultan Kutai Karanegara Ing Martadipura XXI Adji Pangeran Adipati Praboe Soerya Adiningrat.

Suasana hangat terlihat dari luar ruang makan kedaton. Tak berselang lama, jamuan makan berakhir dan dilanjutkan dengan konferensi pers.

Kepada awak media Andi Harun menyampaikan maksud dan tujuan dirinya dan Rusmadi Wongso mengunjungi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

"Tujuan kami menemui Sultan Kutai tentunya meminta izin dan restu serta doa atas niat luhur saya dan pak Rusmadi untuk maju sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda," ujarnya, Sabtu (22/2/2020).

Dikatakan Andi Harun, pada saat sambutan sultan yang diwakili pihak kedaton, tujuan tersebut di sambut baik Sultan Kutai Karanegara Ing Martadipura XXI Adji Pangeran Adipati Praboe Soerya Adiningrat

Lebih hikmat dirasakan Andi Harun bahwa peristiwa hari ini mengingatkan dirinya pada peristiwa 21 Januari 1960.

"Saya teringat peristiwa 21 Januari 1960 dimana saat itu untuk pertama kalinya pemerintahan kota Samarinda dibentuk dan secara bersamaan ditetapkan sebagai pemimpin kota praja bersama kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara," terangnya.

Andi menegaskan, warisan sejarah ini harus tetap dijaga dan dirawat hingga kapanpun.

"Ikatan sejarah itu kan bukan hanya rangkaian kalimat dan tulisan yang ditulis dalam historikal biografi, tapi lebih dari itu dia adalah warisan, dan warisan ini harus dijaga sampai nanti dimasa yang akan datang," tegasnya.

"Dibutuhkan perhatian dari sisi pembiayaan sebagai wujud eksistensi terhadap Kedaton kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura," tambahnya (*) 


Artikel Terkait