Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono diminta untuk mundur dari kabinet Indonesia Maju.

Prediksi Faisal Basri Jika Prabowo-Gibran Terpilih, Utang RI Bisa Capai Rp16 Ribu Triliun

ANALITIK.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono diminta untuk mundur dari kabinet Indonesia Maju.

Permintaan itu datang dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.

Permintaan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya pemerintahan Jokowi dinilai berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Faisal menilai jika Prabowo-Gibran terpilih maka utang RI bisa bengkak menjadi Rp16 ribu triliun.

Jumlah tersebut dua kali lipat dari utang RI saat era Jokowi.

"Kalau kebijakan Jokowi dilanjutkan sama Prabowo dan Gibran, bisa Rp16 kuadriliun (utang Indonesia), 5 tahun ini karena enggak kerja keras (tambah pendapatan)," prediksi Faisal.

Berdasarkan hal itu, Faisal meminta Sri Mulyani dan beberapa menteri lainnya untuk mundur kabinet Jokowi.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat," ucap Faisal, Sabtu (13/1).

Faisal menilai pemerintah seakan 'meremehkan' menarik utang baru.

Ia menyebut negara tidak berpikir karena yang membayar utang bukanlah mereka para pejabat.

Namun, generasi muda yang harus menanggung kerusakan di Indonesia.

"Karena yang bayar (utang) bukan mereka, utangnya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, yang bayar adik-adik kita. Jadi, nyata-nyata yang dilupakan itu, rezim Jokowi mewariskan beban amat berat buat generasi muda," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait