Pesawat terbang menjadi satu moda transportasi yang dianggap paling nyaman dan aman untuk menempuh perjalanan jauh. Demi keamanan dan keselamatan, pesawat terbang telah memiliki aturan yang ketat mengenai rute yang ditempuh.

Kenapa Pesawat Konvensional Tak Pernah Ambil Rute Lintasi Antartika?

ANALITIK.ID - Pesawat terbang menjadi satu moda transportasi yang dianggap paling nyaman dan aman untuk menempuh perjalanan jauh. Demi keamanan dan keselamatan, pesawat terbang telah memiliki aturan yang ketat mengenai rute yang ditempuh.

Selain alasan tersebut, ketatnya aturan rute penerbangan juga berkaitan dengan alasan politik. Satu di antara rute yang tidak akan diambil oleh pesawat terbang adalah Antartika.

Terkecuali pesawat charter khusus, pesawat konvensional hampir tidak pernah mengambil rute melintasi Antartika. Alasan di balik kebijakan larangan melintas di atas Antartika ini sedikit berbeda. Seorang tutor bahasa Inggris bernama Leo Moran mencoba menjelaskan lewat forum daring Quora.

Mengutip laman express.co.uk, Leo mengatakan, "Di bawah pemerintahan Ronald Reagan, Administrator FAA, J. Lynn Helms, memutuskan tidak ada pesawat bermesin ganda yang diizinkan untuk berada di luar lapangan terbang berjarak lebih dari 60 menit untuk mengalihkan rute penerbangan jika terjadi keadaan darurat."

"Hal ini membuat pesawat bermesin ganda bekerja sedikit lebih baik daripada versi pesawat terbang sebelum ditemukannya sistem navigasi."

Dalam istilah awam, hal ini berarti pesawat harus memiliki rute yang masih berada dalam jarak satu jam dari bandara terdekat untuk mendarat di dalam keadaan darurat.

Aturan ini disebut Perpanjangan Operasi Jangkauan dengan Pesawat Bermesin Dua ( Extended Range Operation with Two-Engine Airplanes atau ETOPS).

Sementara beberapa pesawat bisa saja memiliki tiga atau empat-mesin, tetap saja aturan ini membatasi maskapai penerbangan komersial yang dapat terbang di atas Antartika.

Itu bukan satu-satunya alasan. Pasalnya, Moran juga menjelaskan bagaimana terbang di atas Antartika bisa membahayakan keselamatan penumpang karena medan yang sulit.

Moran menjelaskan, "Mengingat insiden Gunung Erebus [ketika sebuah penerbangan Air New Zealand jatuh di Antartika dan menewaskan semua 257 orang di dalamnya], itu menunjukkan bahaya dari sangat terbatasnya jarak pandang di Antartika akibat badai salju."

"Serta kondisi yang mematikan untuk setiap korban."

"Selain itu, terbang di atas atau dekat satu di antara kutub magnet Bumi berarti mimpi buruk, karena istilah navigasi tidak terlalu berarti."

Antartika juga menyembunyikan rahasia lain, karena medan yang terbuka dan lapang.

Ada satu wilayah Benua Antartika yang disebut Marie Byrd Land, dan menjadi wilayah yang tidak diklaim negara mana pun.

Dengan alasan tersebut, wilayah seluas 620.000 mil persegi ini disebut "terra nullius".

Suhu udaranya pun jarang berada di atas titik beku dan letaknya sangat terpencil, sehingga tidak memiliki sumber daya yang dapat digunakan. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul "Kenapa Pesawat Komersil Tak Boleh Lintasi Antartika?"

https://travel.tribunnews.com/amp/2020/02/23/kenapa-pesawat-komersil-tak-boleh-lintasi-antartika?_ga=2.233038814.1947878920.1582443192-2047975815.1582443190


Artikel Terkait