Sebuah destinasi wisata unik di Jalan Giri Rejo, Lempake Samarinda Utara, yang diberi nama 'Sudut Pandang' mengundang warga setempat dan wisatawan untuk menikmati pemandangan sawah ala Kota Jogja.

Destinasi Wisata 'Sudut Pandang' di Lempake Samarinda Utara, Pemandangan Sawah Ala Kota Jogja

ANALITIK.CO.ID - Sebuah destinasi wisata unik di Jalan Giri Rejo, Lempake Samarinda Utara, yang diberi nama 'Sudut Pandang' mengundang warga setempat dan wisatawan untuk menikmati pemandangan sawah ala Kota Jogja.

Fasilitas yang ditawarkan 'Sudut Pandang' memikat pengunjung dengan spot-spot foto menarik, seperti gazebo layaknya di sawah, sepeda ontel, dan motor Astrea.

Selain itu, pengunjung dapat merasakan nuansa nostalgia dengan adanya motor tua yang dipajang.

Tidak hanya itu, sebuah cafe nyaman juga tersedia, memungkinkan pengunjung menikmati sunset di sore hari.

Sekarang, tidak perlu pergi jauh untuk merasakan kedamaian sawah.

'Sudut Pandang' menghadirkan suasana alam yang menenangkan di tengah hiruk-pikuk kota Samarinda.

Tempat ini bukan hanya destinasi wisata biasa, tetapi juga merupakan wujud dari kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan potensi pariwisata lokal.

Untuk Tiket Masuk (HTM) ke lokasi ini cukup terjangkau, hanya Rp10 ribu untuk umum dan Rp5 ribu untuk pemilik KTP Lempake.

"Kami ingin memberikan pengalaman berbeda kepada pengunjung, menghadirkan keindahan alam yang tak kalah menarik,"kata Ary Dirga Pengelola tempat wisata Sudut pandang saat ditemui pada Sabtu (6/1/2023).

Perjalanan menuju Sudut Pandang dari loket masuk tergolong singkat, memudahkan pengunjung untuk segera menikmati keindahan sawah yang tersedia.

Ary Dirga mengatakan bahwa berdirinya Sudut Pandang ini terinspirasi dengan tempat wisata betapus yang ramai dikunjungi dengan pemandangan sawah.

"Awalnya, saya ingin belajar dari keberhasilan tempat wisata betapusan sawah, Namun, saat itu, pengelolaan masih dilakukan secara perorangan dan kurang profesional. Saya merasa perlu mencari lokasi lain untuk menciptakan sesuatu yang berbeda," jelasnya.

Dengan semangat dan kerjasama dengan petani setempat, Sudut Pandang mulai dibangun.

"Pada awalnya, pembangunan sempat terhambat karena dorongan masyarakat yang ingin segera mengunjungi tempat ini. Namun, saya harus memastikan bahwa fasilitas seperti toilet, dapur, dan meja-meja sudah tersedia," ucapnya.

Meskipun awalnya ramai, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, termasuk rusaknya beberapa fasilitas akibat kepadatan pengunjung.

"Kami terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan pelayanan. Kapasitas maksimal per hari adalah 100 orang, dengan fasilitas seperti gazebo, kursi lipat, dan meja panjang yang disiapkan," ungkap Ary Dirga.

Pada akhirnya, Sudut Pandang adalah bukti nyata bahwa kreativitas dan dedikasi dapat mengubah lahan kosong menjadi destinasi wisata menarik.

Dengan harga tiket yang terjangkau, Sudut Pandang memberikan kesempatan kepada semua kalangan untuk menikmati keindahan alam di tengah kota Samarinda. (*)


Artikel Terkait