Dalam rangka menangani permasalahan kesehatan masyarakat (kesmas) dan stunting di Samarinda, Pemkot Samarinda saat ini membutuhkan komitmen dan kontribusi semua stakeholder.

Bahas Penurunan Angka Stunting, Rusmadi: Perlu Dilakukan Upaya Pencegahan Pernikahan Dini

ANALITIK.CO.ID - Dalam rangka menangani permasalahan kesehatan masyarakat (kesmas) dan stunting di Samarinda, Pemkot Samarinda saat ini membutuhkan komitmen dan kontribusi semua stakeholder.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat audiensi bersama dengan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  di Ruang Kerja Wakil Wali Kota, Rabu (5/4/2024).

Rusmadi menyampaikan, salah satu penyebab stunting adalah pernikahan yang terlalu dini, dimana fisik dan psikologi pada usia tersebut belum kuat untuk menjadi seorang ibu.

"Perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan pernikahan dini seperti melakukan sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini dan reproduksi sehat terhadap remaja, pendampingan terhadap ibu hamil hingga serta asupan gizi kepada bayi dan balita serta sanitasi lingkungan," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, ada 28 ribu bayi di Samarinda yang berisiko stunting.

Penyebabnya adalah diduga orang tua bayi tersebut termasuk kategori warga yang kurang mampu.

Lebih lanjut, Rusmadi mengatakan bahwa stunting dapat merusak masa depan bangsa karena dampaknya bisa sangat fatal.

Di antaranya adalah keterlambatan perkembangan mental dan fisik, rendahnya produktivitas, serta mudah terserang berbagai penyakit.

"Apa lagi kita bicara bonus demografi tahun 2044 yang didominasi generasi emas atau usia produktif. Untuk itu harus benar-benar memanfaatkan bonus demografi ini. Kesehatan dan kecerdasan sangat dibutuhkan," pungkasnya. (advertorial)


Artikel Terkait