Seperti tanaman hias, tie dye menjadi tren yang kembali terangkat di masa pandemi Covid-19.

Tren yang Kembali Viral, Ini Cara Membuat Tie Dye

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang cara membuat tie dye.

Seperti tanaman hias, tie dye menjadi tren yang kembali terangkat di masa pandemi Covid-19. 

Aktivitas mewarnai kain itu dianggap menjadi pilihan kegiatan kreatif yang memicu rasa bahagia di tengah situasi serba tak pasti seperti saat ini. 

Ada beberapa cara serta panduan yang perlu Anda ketahui untuk membuat tie dye.

Pada dasarnya, tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan metode ikat dan lipat. 

Prinsip kerjanya adalah dengan memblokir atau menutup bagian kain tertentu agar warna tidak masuk. 

Hasilnya mayoritas berupa bentuk geometris, abstrak, atau kombinasi keduanya.

Di Jepang, tie dye juga dikenal dengan istilah shibori, yang telah hadir sejak lama. 

Sementara Indonesia mengenal tie dye dengan istilah jumputan, yang beberapa bahkan dikombinasikan dengan batik.

Tie dye juga dianggap sebagai aktivitas kreatif dan praktis. 

Nilai praktis yang dimiliki membuat tie dye bisa dilakukan di rumah tanpa perlu repot.

Bahan dan Alat yang Diperlukan untuk Membuat Tie Dye

Sebelum membuatnya, Anda harus terlebih dahulu mempersiapkan beberapa bahan dan peralatan yang diperlukan. 

Tenang saja, Anda tak memerlukan ruangan terlalu besar untuk membuat tie dye. 

Cukup gunakan area halaman belakang rumah atau di mana pun di salah satu sudut rumah Anda.

Beda motif yang diinginkan, beda pula bahan dan alat yang diperlukan. 

Misalnya, pada pewarnaan kain dengan teknik shibori, beberapa motif memerlukan peralatan tambahan seperti paralon dan benang.

Namun demikian, ada beberapa bahan dan alat dasar yang perlu Anda sediakan, seperti berikut:

- kain atau kaus yang akan diwarnai.

- pewarna tekstil, baik sintetis ataupun alami

- air

- garam atau cuka (beberapa jenis pewarna perlu dicampurkan dengan garam atau cuka agar warna dapat memasuki pori-pori kain dengan mudah)

- sarung tangan karet

- karet gelang

- botol sprayer

Rekomendasi Kain untuk Tie Dye

Tak semua jenis kain dapat menyerap warna dengan baik. 

Beda jenis kain, beda pula tingkat ketebalan warna yang dihasilkan.

Untuk hasil terbaik, Anda disarankan menggunakan materi kain atau kaus berbahan dasar serat alami. 

Berikut beberapa rekomendasi kain yang bisa Anda gunakan:

- kain linen

- kain katun, pilih yang dibuat dari serat alami, beberapa jenis katun dibuat dengan campuran serat alami dan sintetis

- kain rayon

- kain sutera

Cara Mewarnai Tie Dye dan Shibori

Sebagaimana telah disebutkan di atas, pada dasarnya tie dye merupakan proses pewarnaan kain dengan metode lipat dan ikat. 

Sejumlah teknik lipat dan ikat yang berbeda bisa menciptakan berbagai motif yang menarik.

Anda bisa mencoba motif tie dye spiral dan crumple sebagai permulaan yang cukup mudah. 

Untuk shibori, teknik arashi yang menghasilkan motif lurik dan itajime yang memberikan motif geometris juga bisa Anda coba.

Setelah menentukan motif yang diinginkan, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut.

1. Persiapkan bahan, alat, dan tempat

Siapkan bahan sesuai kebutuhan motif yang Anda inginkan. Beda motif, beda pula bahan yang diperlukan.

Lakukan proses pewarnaan di tempat yang tergolong aman seperti halaman belakang rumah atau garasi. Agar tak terlalu menodai area rumah, sediakan plastik besar sebagai alas.

2. Lipat kain

Lipat dan ikat kain sesuai motif yang diinginkan. Lakukan perlahan dan dengan seksama. Lipatan yang tepat akan memberikan hasil yang lebih baik.

3. Rendam kain dalam air

Dalam keadaan basah atau setengah basah, kain memiliki kemampuan untuk menyerap warna dengan lebih baik. Rendam kain selama sekitar 30 menit sebelum proses pewarnaan. Lebih lama, lebih baik.

Untuk hasil terbaik, campurkan air dengan cuka putih. Pada proses pewarnaan kain, cuka berfungsi untuk memperkuat warna dan menjaga warna tidak luntur.

4. Racik larutan pewarna

Beberapa pewarna tie dye hadir dalam bentuk cair yang bisa langsung dipakai. Namun, tak ada salahnya bereksperimen dengan jenis pewarna lain yang harus Anda racik terlebih dahulu. Racik larutan pewarna sesuai dengan petunjuk yang ada dalam kemasan.

Selain itu, Anda juga bisa berkreasi dengan berbagai pilihan pewarna alami. Gunakan kunyit (kuning), kulit bawang merah (cokelat muda), biji alpukat (rentang warna krem-merah muda), kol ungu dan blueberry (rentang warna ungu-biru), bayam (hijau), kayu secang (merah), serta masih banyak lagi.

Rebus bahan pewarna alami dan campur dengan sedikit garam. Setelah direbus dengan api kecil selama 60 menit, pewarna alami bisa digunakan.

5. Lakukan pewarnaan

Siapkan plastik sebagai alas agar warna tidak menetes ke mana-mana. Semprotkan pewarna kain sesuai dengan yang diinginkan dengan botol sprayer.

Bagi Anda yang melakukan pewarnaan dengan teknik celup, Anda bisa langsung memasukkan kain yang telah dilipat ke dalam larutan pewarna dan diamkan selama 30-60 menit.

6. Diamkan kain yang telah diwarnai

Setelah diwarnai, diamkan kain selama 4-6 jam. Mendiamkan kain yang telah diwarnai selama semalaman akan memberikan hasil yang lebih baik.

7. Bilas dan jemur

Bilas kain dengan air dingin. Lepas ikatan dan keringkan. Jauhkan kain dari paparan sinar matahari langsung. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Cara dan Panduan Membuat Tie Dye", https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200821141611-277-537886/cara-dan-panduan-membuat-tie-dye


Artikel Terkait