Kamis (7/9/2023), sebanyak 100 guru TK, SD, SMP di Samarinda mengikuti kegiatan pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meningkatkan sekolah bersih sehat dan hijau.

Wujudkan Sekolah Sehat, Ratusan Guru di Samarinda Ikut Pelatihan UKS

ANALITIK.CO.ID - Kamis (7/9/2023), sebanyak 100 guru TK, SD, SMP di Samarinda mengikuti kegiatan pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meningkatkan sekolah bersih sehat dan hijau.

 Kegiatan itu digelar di aula kantor Dinas Perpustakaan Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa.

 Dalam kegiatan itu mengusung tema  “Tingkatkan Stratifikasi UKS melalui Abisi Sampah Sampai Kadada Nang Disisa (Asam Kandis)”.

 “Semoga pelatihan hari ini bisa lebih meningkatkan pengetahuan kita tentunya dengan menjalankan pola kesehatan yang lebih mendasar dulu seperti kebersihan toilet, alir yang mengalir, tidak ada sampah dan bisa menjadi kesadaran bagi para semua guru dan peserta didik dalam menjalankan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda Asli Nuryadin.

 Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi yang membuka secara langsung pelatihan pagi itu mengatakan bicara mengenai sekolah sehat atau UKS menurutnya sudah menjadi syarat dan kebutuhan sebuah sekolah.

 Hal ini jelas Wawali sudah menjadi kewajiban bagi pendidik untuk menjalankan tugasnya dalam mewujudkan anak didik yang sehat.

 “Dan menurut saya ini sudah menjadi keharusan. Karena tidak mungkin sekolah bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik kalau sekolahnya sendiri tidak bersih,” ungkapnya.

 Apalagi sambung Rusmadi, dengan metode mengajar di kurikulum merdeka saat ini, siswa sekarang boleh belajar di halaman terbuka tidak mesti harus di dalam kelas terus. Dengan demikian secara otomatis sekolah dituntut harus punya halaman yang bersih dan nyaman.

 Oleh sebab itu, Wawali mengingatkan jika kesehatan tidak boleh dipandang sebelah mata. Karena bagi seorang guru, saat mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik yang tidak sehat secara fisik, maka pada akhirnya akan berpengaruh juga dengan masalah intelektualnya.

 “Jika anak-anak kita tidak sehat mana mungkin masa depannya bisa memberikan kontribusi bagi negara, justru malah sebaliknya bisa menjadi beban bagi negara,” pungkasnya. (*)


Artikel Terkait