Saat waktu menunjukan pukul 21.30 Wita, di mana sebagian besar warga hendak beristirahat, namun kebiasaan tersebut bertolak belakang dengan masyarakat di Jalan Manunggal, RT 77, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang Rabu (6/1/2021) malam tadi.

Seorang Pria di Samarinda Ditemukan Tewas Bunuh Diri dengan Tangan dan Kaki Terikat

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Saat waktu menunjukan pukul 21.30 Wita, di mana sebagian besar warga hendak beristirahat, namun kebiasaan tersebut bertolak belakang dengan masyarakat di Jalan Manunggal, RT 77, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang Rabu (6/1/2021) malam tadi. 

Raut penasaran dan sedikit ketakutan nampak jelas pada wajah ratusan warga yang berkerumun. Diketahui, kalau perhatian warga kala itu tertuju pada sebuah rumah yang mana di dalamnya terdapat sesosok jenazah yang tewas tergantung dengan keadaan membusuk serta tangan dan kaki yang terikat. 

Informasi diterima jenazah itu bernama Daruji. Seorang pemuda berusia 20 tahun yang beberapa waktu belakangan tinggal di rumahnya bernomor 66 seorang diri. Sejatinya, Daruji tinggal bersama keluarganya. Namun hampir setahun lalu sang ayah dikabarkan meninggal dunia. 

Dan beberapa pekan lalu sang ibu bersama adiknya diketahui berpulang ke kampung halaman di daerah hulu Sungai Mahakam. Sementara saudara Daruji lainnya, yakni seorang perempuan baru saja menikah dan bertempat tinggal bersama suaminya. 

Sekira tiga atau empat hari lalu, Daruji dikabarkan terakhir terlihat berada di kediamannya. Kemudian ia tak pernah lagi terlihat sampai pada malam tadi ia ditemukan tewas tergantung. 

"Saya tadi malam di pos FKPM Loa Bakung jaga malam. Tahu informasinya pertama dari anak. Dia telpon ada warga meninggal bunuh diri kemudian saya cepat cepat pulang," tutur Junaidi (54) ketua RT 77, saat dikonfirmasi (6/1/2021).

Kata Junaidi, usai mendapat informasi tersebut dan melakukan pengecekan ia segera melaporkan temuan tersebut kepada aparat berwajib. 

"Normal aja. Sama kita baik aja. Setahu saya lampu rumahnya (Daruji) mati tiga empat harian," imbuhnya. 

Tak berselang lama, petugas berwajib dari unsur Polsek Sungai Kunjang dibantu Satreskrim Polresta Samarinda tiba di lokasi kejadian dan segera melakukan olah TKP. 

Sejumlah saksi turut diperiksa, sekira satu jam lamanya petugas berwajib berjibaku mencari dugaan sebab kematian Daruji. Meski terkesan bunuh diri, namun kematian Daruji tentu harus didalami. Terlebih mengingat kondisi jenazahnya yang telah membusuk dengan posisi kaki dan tangan terikat. 

"Keterangan dari keluarga membenarkan, korban saat kejadian sendirian dirumah. Indikasi terakhir korban meninggal diperkirakan enam sampai lima hari lalu," kata Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol Bambang Budianto melalui Kanit Reskrim, Iptu Purwanto. 

Meski demikian, Purwanto belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait motif dari aksi gantung diri yang dilakukan Daruji. 

"Sebab gantung diri masih kami selidiki. Tanda kekerasan belum bisa dipastikan karena kondisi mayat menghitam (membusuk) mungkin setelah ada pemeriksaan forensik baru bisa kita ketahui lebih pasti," tambahnya. 

Selain itu, Purwanto juga membenarkan kalau jenazah Daruji ditemukan dengan keadaan tangan dan kaki terikat. 

"Benar tangan korban terikat tali nilon. Sedangkan kakinya terikat karet, tapi tidak dengan simpulan rapat," urainya. 

Ada pun barang bukti yang diamankan untuk melengkapi proses penyelidikan ialah, berupa KTP Daruji, kursi plastik yang diduga sebagai pijakan almarhum mengakhiri hidupnya. 

"Ponsel korban tidak kami temukan. Karena korban memang tidak memilikinya. Kami masih terus lakukan penyelidikan untuk mencari motif pasti," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait