Gerakan Serentak Memungut Sehelai Sampah digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi kota ke-354 dan HUT Pemerintah kota Samarinda ke-62, Rabu (19/1/2022) pagi tadi.

Peringati HUT Pemkot Samarinda, PKK Samarinda Gagas Gerakan Serentak Memungut Sehelai Sampah

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Gerakan Serentak Memungut Sehelai Sampah digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi kota ke-354 dan HUT Pemerintah kota Samarinda ke-62, Rabu (19/1/2022) pagi tadi.

Kegiatan ini dilangsungkan secara serentak di 10 kecamatan se-kota Samarinda.

Hujan gerimis pun ternyata tidak menyurutkan semangat para kader tim penggerak PKK se-kota Samarinda bersama warga.

Ketua tim penggerak PKK Kota Samarinda, Rinda Wahyuni Andi Harun menjelaskan alasan kenapa gerakan memungut sehelai sampah dilakukan.

Menurutnya, memungut sehelai sampah terlihat ringan, namun memiliki makna yang luas terhadap dampak kebersihan Kota Tepian.

"Maknanya kami ingin mengajak semua warga agar peduli dengan sampah walaupun hanya sehelai. Jika melihat ada sehelai sampah misalnya gelas air mineral di jalan tolong dengan ikhlas memungutnya atau makna sebaliknya janganlah membuang sampah walaupun hanya sehelai di sembarang tempat,” ungkap Rinda Wahyuni Andi Harun.

Ibu dari tiga orang itu menyadari bahwa walaupun hanya sehelai sampah tanpa disadari memberi dampak besar.

Jika kebiasaan memungut sampah tidak disosialisasikan maka akan berdampak buruk bagi keindahan Kota dan lingkungan.

“Selain merusak keindahan, juga memberi kontribusi terhadap banjir dan kerusakan bumi,” ucapnya.

Tak lupa istri Wali Kota Samarinda, Andi Harun itu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader, warga dan jajaran yang terlibat pada aksi ini.

Sementara itu, senada dengan Ketua PKK, Wakil Ketua TP PKK Kota Samarinda Herli Warsita Rusmadi yang memimpin aksi di kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loajanan Ilir dan kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang mengatakan,

Menurut Herli yang juga isteri Wakil Wali Kota Samarinda ini, gerakan memungut sehelai sampah tersebut bukan hanya di pinggir jalan tapi juga hingga area pinggiran sungai.

"Memungut sehelai sampah bukan saja di jalan, bukan saja di pinggiran tapi ada juga teman-teman kami di PKK yang turun ke sungai,” ujar Herli. (*)


Artikel Terkait