Pemkot Samarinda wacana mendirikan maskapai penerbangan sebagai alat transportasi yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Pemkot Samarinda Bidik Bisnis Kargo dan Penerbangan Perintis, Target Paling Lambat Akan Terwujud Awal 2023

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun bangun komunikasi degan manajemen Bandar Udara APT Pranoto, PT Big Jet dan Perumda Varia Niaga.

Komunikasi ini terkait dengan wacana mendirikan maskapai penerbangan sebagai alat transportasi yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Andi Harun mengatakan maskapai tersebut nantinya akan menyasar dua sektor peluang bisnis yakni usaha penerbangan kargo dan penerbangan perintis.

"Kami rencanakan tahun 2022 ini terwujud. Estimasi paling lambat awal tahun depan (2023, Red) kita akan memiliki penerbangan sendiri. Samarinda Airlines atau Varia trans namanya nanti, untuk penerbangan kargo dan perintis," kata Andi Harun kepada awak media usai pertemuan di Balaikota, Jumat (20/5/2022).

Andi Harun mengatakan, setelah maskapai Karlas Aviation dan Express Air berhenti beroperasi di Samarinda, ditambah terjadinya pandemi Covid-19 membuat sektor usaha penerbangan memiliki peluang besar untuk dikembangkan.

Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Samarinda itu menyebut rencana pembangunan maskapai merupakan pasar yang surut bisnis sekaligus potensi agar Kota Samarinda bisa melakukan pelayanan di bidang penerbangan.

Bahkan kata dia wacana tersebut bukan hanya untuk Kota Samarinda namun juga untuk daerah-daerah di Kaltim.

"Usaha kargo juga begitu, kalau setiap hari di Balikpapan itu hingga 150 ton, kita hanya sekitar 8 ton, karena tidak ada penerbangan kargo yang masuk di Samarinda. Nah, peluang bisnis ini kami lihat sebagai potensi dan peluang besar," terang mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.

Andi Harun menambahkan, jika pembangunan maskapai terealisasi, maka pengelolannya akan berada di bawah naungan Perumda Varia Niaga. Mencuat pula bisnis tersebut dijalankan oleh pemerintah dengan membentuk perusahaan patungan atau Joint Venture bersama empat pihak yang terlibat.

Andi Harun menyatakan model bisnisnya masih akan dibangun secara teknis. Kendati nantinya akan murni milik pemerintah.

"Mungkin pertama kita akan sewa ya, seiring dengan perkembangan bisnis ini, jika potensi pasarnya sesuai yang kita harapkan, maka kita mungkin bisa punya pesawat sendiri, tapi tentu melalui pendekatan bisnis to bisnis," paparnya. (Advertorial)


Artikel Terkait