Lebih sebulan lamanya keberadaan nenek Sewa (65) warga Balik Buaya, Jalan Rambutan, RT 45, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran menghilang, namun pada Selasa (13/10/2020) pukul 18.00 Wita malam tadi berhasil ditemukan.

Nenek Sewa Ditemukan Tewas di Perkebunan Usai Menghilang 40 Hari

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Lebih sebulan lamanya keberadaan nenek Sewa (65) warga Balik Buaya, Jalan Rambutan, RT 45, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran menghilang, namun pada Selasa (13/10/2020) pukul 18.00 Wita malam tadi berhasil ditemukan. 

Namun naas, nenek Sewa ditemukan dalam keadaan tewas dan nyaris sisa belulang di sebuah perkebunan warga yang berjarak 3 kilometer dari pemukiman. Menghilangnya nenek Sewa sejatinya telah terjadi sejak 8 September silam. 

Sejak dikabarkan menghilang, pencarian baik dari aparat berwajib maupun pihak keluarga dan warga sekitar terus diupayakan. Sebab, nenek Sewa menghilang dengan membawa uang tunai Rp16 juta serta berbagai perhiasan emas. Seperti gelang, kalung cincin dan anting emas. 

Dalam upaya pencarian, warga sekitar sempat melihat nenek Sewa saat hari di mana dikabarkan menghilang. Keberadaan terakhir diketahui melintas di kawasan pertambangan. Hutan sekitar kawasan Balik Buaya, hingga kawasan pertambangan ditelusuri. 

Meski radius pencarian sudah dilakukan sejauh 10 kilometer, keberadaan nenek Sewa tak kunjung ditemukan. Namun, setelah 40 hari menghilang, perempuan berusia 65 tahun itu akhirnya ditemukan warga sekitar yang hendak membuka lahan untuk berkebun. 

"Ditemukan sama Pak Raden yang mau buka kebun. Rencananya mau dibakar. Memang sudah ditebang juga dua hari sebelum nenek hilang," terang Yanto, warga sekitar yang ikut melakukan evakuasi. 

Kondisi tubuhnya ditemukan tidak lagi utuh. Tulangnya mulai terlihat. Namun, uang yang dibawa masih utuh. Perhiasannya, juga masih melekat pada tubuhnya. 

"Masih ada kok uang sama emasnya nenek. Masih lengkap. Posisinya dia terlentang, tapi kaki kirinya tertekuk, seperti istirahat," imbuhnya. 

Proses evakuasi terbilang sulit. Tim Inafis Polresta Samarinda dan relawan harus melintasi medan dengan vegetasi rapat. Mobil ambulance sengaja diparkir lebih jauh. Sekitar 1,5 kilometer lantaran jalan yang sempit. 

Proses evakuasi pun berjalan cukup lama. Sebab usai kabar awal penemuan, jenazah nenek berhasil dikeluarkan pada pukul 21.00 Wita. Setibanya di rumah duka yang berjarak sekira 500 meter dari mobil ambulans, isak tangis keluarga pun pecah menyambut kedatangan jenazah nenek Sewa. 

Tak berselang lama, jenazah nenek Sewa langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. 

"Kami masih terus melakukan penyelidikan, kalau terkait temuannya sementara belum ada kami temukan indikasi kekerasan," ungkap Kapolsek Palara AKP Angga Indarta melalui Wakapolsek AKP Hardi saat dikonfirmasi, Rabu (14/10/2020).

Lanjut Hardi, sebab tidak ditemukan adanya tanda kekerasan maka dari pihak keluarga mengurungkan niat proses autopsi. 

"Karena barang bukti dan uangnya masih utuh semua," imbuhnya. 

Untuk diketahui, uang tunai yang didapatkan polisi dari jenazah nenek Sewa tepatnya senilai Rp15.800.000 yang terdiri dari pecahan uang Rp100.000 dan Rp50.000. Selain itu ada juga uang koin logam senilai Rp1.500 dan perhiasan emas berupa tiga cincin, dua kalung, satu gelang dan dua gigi palsu. 

"Kami belum ketemu keluarga nanti jenazah mau diambil sendiri atau gimana. Tadi malam minta di bawa langsung. Cuman kami sarankan dibersihkan langsung di rumah sakit," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait