Menindak lanjuti laporan dugaan penganiayaan dan penculikan yang dilaporkan Anita Angelina (35) pada Rabu (4/10/2020) sore lalu masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Dikatakan Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA), Iptu Teguh Wibowo kalau jajarannya terlebih dulu harus melakukan pendalaman keterangan sejumlah saksi.

Diduga Seorang Balita di Samarinda Diculik dan Dianiaya, Polisi Masih Dalami Kasus

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Menindak lanjuti laporan dugaan penganiayaan dan penculikan yang dilaporkan Anita Angelina (35) pada Rabu (4/10/2020) sore lalu masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Dikatakan Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA), Iptu Teguh Wibowo kalau jajarannya terlebih dulu harus melakukan pendalaman keterangan sejumlah saksi. 

Kata Teguh, terkait laporan dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap MF, batita 23 bulan yang merupakan anak kandung, Anita Angelina harus didukung adanya bukti-bukti yang valid. 

Terlebih pihak yang dilaporkan ialah pria berinisial DD (41) yang merupakan suami sirih Anita. Tak hanya satu, pelaporan itu juga dialamatkan kepada ibu mertuanya, adik iparnya, dan besannya.

Namun dalam penyelidikan yang dilakukan, polisi menyebut bahwa tuduhan penculikan yang dialamatkan pada keluarga DD belum memenuhi unsur tindak pidana penculikan seperti yang disangkakan.

"Pelaku (DD, Red) statusnya adalah wali meskipun hanya sebagai bapak tiri. Selain itu saat bayi itu dibawa, mereka izin kepada neneknya atau pengasuh bayi itu," beber Teguh saat dikonfirmasi Jumat (6/10/2020) sore tadi.

Sedangkan mengenai tuduhan penyiksaan, dijelaskan Teguh masih dalam tahap penyelidikan.

"Ya, kami belum bisa pastikan bekas yang ada di tubuh bayi itu adalah akibat adanya penyiksaan atau tidak. Sebab belum ada keterangan yang melihat langsung kejadian yang disangkakan," imbuhnya.

Guna mengklarifikasi kebenaran tuduhan itu. Teguh mengatakan, pihaknya akan memanggil DD beserta dengan keluarganya, termasuk AS (29), yang disebut oleh Anita merupakan selingkuhan suaminya.

"Ya, pasti akan kami panggil dan mintai keterangan untuk dicocokan dengan keterangan pelapor," tandasnya.

Sebelumnya, Anita didampingi Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Korwil Kaltim, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) datang mengadu ke Polresta Samarinda, Rabu (4/11/2020) lalu.

IRT dua anak itu mengadukan penculikan dan dugaan penyiksaan yang dialami bayinya. Pelakunya yakni DD, yang merupakan suami sirinya beserta dengan keluarganya.

Penyiksaan itu menimbulkan sejumlah bekas memar di tubuh MF, yang dibawa selama 5 hari sejak Kamis (29/10/2020) lalu. Tak hanya bekas memar. Berat badan MF pun turun, yang diduga dikarenakan tak diberi asupan makanan.

Apa yang terjadi pada MF itu tak lepas dari apa yang dialami ibunya sebelumnya. Anita juga mengaku mendapatkan penyiksaan dari DD ketika di Sangatta, Kutai Timur (Kutim) di hari yang sama.

Penganiayaan yang dialami Anita itu telah dilaporkannya di Polres Kutim. Dan kekerasan yang dialaminya itu dipicu cekcok lantaran DD diketahui tengah berselingkuh dengan AS. (*)


Artikel Terkait