Namun Sugeng menegaskan, jika pelanggaran tersebut terulang berkali-kali, Pemkot Samarinda akan memberikan sanksi tegas. Seperti pencabutan izin operasi.

Tempat Hiburan Malam di Samarinda Kembali Beraktivitas, Sekkot Ingatkan Sanksi Tegas Jika Masih Melanggar

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Sanksi Tempat Hiburan Malam (THM) dan karaoke sudah selesai.

pada kemarin, Jumat (9/10/2020).  Dua tempat hiburan malam di Samarinda sudah kembali beraktivitas.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) memberi sanksi tegas kepada pemilik usaha karena dinilai tidak menerapkan protokol kesehatan.

Sesuai yang diatur dalam Perwali 43/2020.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin mengatakan, hukuman kepada 2 tempat hiburan itu tidak diperpanjang.

Masa hukuman berakhir (8/10/2020), sehingga, Jumat kemarin tempat hiburan tersebut sudah bisa beraktifitas kembali.

"Sesuai dengan yang ada di surat keputusan, mereka sudah bisa beroperasi kembali malam ini.

hukuman mereka kan cuman satu minggu saja," katanya kepada awak media melalui pesan singkat Whatsapp, Sabtu (10/10/2020).

Namun Sugeng menegaskan, jika pelanggaran tersebut terulang berkali-kali, Pemkot Samarinda akan memberikan sanksi tegas. Seperti pencabutan izin operasi.

Bahkan pencabutan itu sifatnya permanen. Bukan lagi sementara.

“Itu kan sudah diatur juga dalam Perwali 43/2020. Jadi, pasti akan kita berikan. Kami menjalankan sesuai dengan aturan yang sudah keluarkan oleh Wali Kota Samarinda.

ini juga kan untuk kepentingan kita bersama. Virus ini pun bisa cepat berakhir,” ucapnya.

Sementara itu, Manager Operasional Crown Thonton menjelaskan, sudah banyak perubahan yang diberlakukan di THM yang dirinya pimpin.

Bahkan, sebelum THM kembali beroperasi manajemen sudah melakukan rapid test kepada semua staf mereka.

Walaupun sebenarnya, THM ini sebelumnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Namun, pasca hukuman ini mereka memperketat protokol kesehatan disana. 

"Sebelum dan sesudah sih, sebetulnya tidak ada perbedaan ya, karena kami selalu mengetatkan protokol kesehatan," jelasnya.

Seperti mengurangi setengah meja yang disediakan. Serta dalam satu meja yang awalnya menyediakan 4 kursi. Sekarang hanya 2 saja.

Pun pengunjung juga dibatasi. Tidak sebanyak sebelumnya. Agar bisa menjaga jarak.

Termasuk penyemprotan disinfektan. Sebelum dan selesai kegiatan akan dilakukan penyemprotan disinfektan. Agar ruangan tetap steril. 

“Kami sudah persiapkan semua. Agar hukuman ini tidak kami tidak rasakan lagi. Karena, banyak pemasukan kita hilang karena penutupan kemarin,” tutupnya. (*)


Artikel Terkait