Keluhan air bersih seperti tak pernah ada habis di Samarinda. Belakangan masyarakat sudah enggan mengadu ke pihak Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana selaku penanggungjawab.

Buntut 10 Hari Mati Air, Masyarakat Buat Laporan Terbuka di Facebook untuk PDAM

ANALITIK.CO. ID, SAMARINDA - Keluhan air bersih seperti tak pernah ada habis di Samarinda. Belakangan masyarakat sudah enggan mengadu ke pihak Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana selaku penanggungjawab.

Keadaan berbuntut dengan kritik keras dari akun Facebook pribadi Tris Wahyudi warga Kecamatan Sambutan.

Manajemen PDAM dianggap bobrok menyelesaikan permasalahan yang bertahun-tahun dikeluhkan masyarakat.

Dalam penggalan postingannya, Tris menduga hal ini didasari oleh manajemen yang dianggap tidak berubah.

"Mungkin bertahun tahun masalah ini menjadi masalah terbesar bagi warga Kota Samarinda yang tinggal dipinggiran pusat kota Samarinda. Hal ini bisa dipengaruhi oleh manajemen yang tidak mau berubah ataukah memang terkondisi oleh sumber daya manusia yang tidak upgrade," tulis Tris.

Lanjutnya, begitu banyak masalah dari pelayanan kualitas air bersih sampai distribusi ke pelanggan/rumah. Padahal diketahui dari tahun ketahun PDAM Kota Samarinda selalu mendapatkan keuntungan besar dengan sejahteranya para karyawan PDAM. Majemen PDAM pun selalu memberikan target perbulannya untuk pelayanan pemasangan baru.

"Namun target yang bertambah tidak diiringi dengan kepuasan pelanggan yang tidak mendapatkan distribusi air bersih. Disini banyak sekali yang dirugikan, masyarakat bawah yang memiliki kondisi keuangan pas pasan, harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan masyarakat usaha kelas atas pun harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mendapatkan air bersih," timpalnya.

Keluhan yang disampaikan melalui Facebook ini akumulasi dari 10 hari air tidak mengalir ke pelanggan. Sementara upaya menghubungi pihak PDAM tidak mendapatkan respon.

"Sudah hampir 10 hari disaat bulan Ramadan (dari tanggal 19 April 2021 sampai hari ini)  distribusi ke pelanggan didaerah saya Pelita 3 Sambutan terhenti. Pada saat kami menanyakan perihal ini baik melalui nomor telpon gangguan yang tertera di humas PDAM baik nomor WA maupun Media FB / IG tidak membalas dan menjawab keluhan keluhan yang disampaikan (WA dibaca saja)," ujar Tris memberikan keterangan dari Facebooknya.

Setelah postingan Tris Wahyudi ramai mendapat respon warganet, pihak PDAm melalui Humas Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda HM Lukman menyampaikan hasil tindaklanjut laporan masyarakat tersebut.

"Sudah langsung kami tindaklanjuti. Sembari evaluasi aliran team distribusi juga langsung di suplay layanan tangki ke pelapor pak Tris Wahyudi Pegawai BKAD Pemkot Samarinda. Saya sendiri yang ke lokasi dan bersama team tangki. Alhamdulillah aliran sudah mulai menuju normal dan beberapa rumah sudah mulai mengalir," tulisnya melalui pesan singkat Whatsapp kepada Analitik. (*) 


Artikel Terkait