ANALITIK.ID- Baru-baru ini, viral kejadian seorang siswi berusia 14 tahun dari salah satu SMP Negeri di bilangan Jakarta Timur melakukan bunuh diri. Korban yang diketahui bernama Nadia itu memilih mengakhiri hidupnya karena tak tahan menjadi korban bully di sekolahnya.

Awalnya, kejadian itu bermula saat Nadia memutuskan untuk tidur di ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) karena merasa sakit kepala sejak bangun tidur. Di sela-sela jam kosong pelajaran, Nadia menyampaikan hal tersebut ke teman-temannya.

Setelah bangun dari tidur, Nadia lantas pergi ke kelas untuk mengambil tas. Namun ternyata tas miliknya disita guru karena Nadia dianggap tidak ada di kelas. Nadia semacam mendapat hukuman.

Nadia merasa kondisinya tidak baik-baik saja, lantas ia menghubungi sang kakak untuk meminta mengambil tas miliknya yang disita oleh guru. Nadia menghubungi kakaknya melalui telepon pada pukul 14.30 WIB.

Alhasil, sang kakak menyuruh Nadia untuk pulang saja ke rumah. Sang kakak berjanji akan mengambil tas Nadia pada keesokan harinya. Namun, Nadia memilih untuk tetap di sekolah.

Pada sekitar pukul 15.00 WIB, Nadia mengirim pesan ke teman-temannya. "Kalian semua kan tdk suka sama aku, sampai tdk mau beritahu guru kalo aku sakit tidur di UKS. Tenang aja, nanti jam 15.30 aku juga sudah ga ada kok utk selamanya," tulisnya.

Pesan yang disampaikan Nadia kepada teman-temannya itu benar terjadi. Nadia pun memilih untuk lompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Semasa hidupnya, Nadia dikenal sebagai siswi yang gembar menggambar. Nadia selalu membagikan hasil karyanya di media sosial. Karena insiden meninggal yang tidak wajar, nama Nadia pun menjadi trending di Twitter. (*)

Artikel ini telah tayang di Insertlive dengan judul "Viral Siswi 14 Tahun Bunuh Diri Karena Jadi Korban Bully di Sekolah" https://www.insertlive.com/hot-gossip/20200119101952-7-77088/viral-siswi-14-tahun-bunuh-diri-karena-jadi-korban-bully-di-sekolah?utm_source=notifikasi&utm_campaign=browser&utm_medium=desktop

Siswi SMPN 147 Jakarta Lompat dari Gedung Lantai 4, Sekolah Bantah Siswinya Jadi Korban Bully