Australia mencatat pertumbuhan ekonomi positif 3,3 persen pada kuartal III 2020.

Tak Lagi Resesi, Kini Ekonomi Australia Tumbuh Positif

ANALITIK.CO.ID - Berita Mancanegara yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang Australia kini tak lagi resesi.

Australia mencatat pertumbuhan ekonomi positif 3,3 persen pada kuartal III 2020. 

Capaian ini sekaligus membawa Negeri Kanguru keluar dari jeratan resesi ekonomi akibat pandemi covid-19.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg menyatakan pemerintah berupaya keras untuk mengangkat ekonomi dari tekanan pandemi.

"Resesi Australia sudah berakhir, tapi pemulihan ekonomi Australia terus berjalan," katanya seperti dikutip dari AP, Rabu (2/12).

Meski secara kuartalan ekonomi tumbuh positif, Australia masih mencatatkan kontraksi sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Kontraksi disebabkan anjloknya PDB sebesar minus 7 persen pada kuartal II dan 0,3 persen pada kuartal I 2020.

"Tapi ekonomi Australia telah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dan Australia berada di posisi yang baik seperti negara lainnya. Hari ini menandakan langkah besar atas pemulihan ekonomi Australia ke depan," ujar Frydenberg.

Sebelum dihantam virus corona, Australia mampu lolos dari tekanan ekonomi global. 

Selama 28 tahun, negara pimpinan Scott Morrison ini berhasil tumbuh positif bahkan pada krisis 2008. Hal itu ditopang oleh ekspor mineral dan sektor domestik yang tangguh.

Kendati demikian, saat ini Australia tengah menghadapi perselisihan dengan salah satu ekonomi terbesar dunia, China.

Frydenberg mengakui situasi tersebut merupakan permasalahan serius bagi Australia. 

Untuk itu, pemerintahannya fokus mencari kesepakatan baru dengan negara-negara di Asia dan sekitarnya.

"Kami memiliki produk, jasa, dan sektor tambang yang baik. Saya sangat optimis dengan kesempatan untuk ekspor ke berbagai negara di dunia," ujarnya.

Hubungan antara Australia-China kian memburuk. 

Teranyar, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mencuitkan foto palsu tentara Australia yang tampak menyandera seorang anak Afganistan.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta permohonan maaf dari China atas langkah yang dinilainya 'menjijikkan' tersebut. 

Namun, China menolak permintaan itu.

Tensi kedua negara dimulai saat pemerintah Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi.

Sejak itu, China membalas dengan memberlakukan tarif anggur hingga 212 persen dan pembatasan ekspor lainnya pada sejumlah komoditas andalan Australia. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Ekonomi Tumbuh Positif, Australia 'Sembuh' dari Resesi", https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201202133827-532-577059/ekonomi-tumbuh-positif-australia-sembuh-dari-resesi


Artikel Terkait