Jika dilihat dari usia benda lain di sekitarnya, Matahari telah berusia 4,6 miliar tahun dan nampaknya masih akan tetap bersinar hingga miliaran tahun lagi.

Prediksi Sisa Umur Matahari, Ini Dampaknya Terhadap Bumi

ANALITIK.CO.ID - Jika dilihat dari usia benda lain di sekitarnya, Matahari telah berusia 4,6 miliar tahun dan nampaknya masih akan tetap bersinar hingga miliaran tahun lagi.

Kini para peneliti berusaha untuk memprediksi kematian bintang besar itu dan dampaknya pada Bumi.

Menurut para peneliti, dalam proses kematiannya, Matahari akan mengalami beberapa fase.

Pada usia 5 miliar tahun, bintang besar itu akan menyusut bagian luarnya dan membesar hingga mencapai Mars.

Ini artinya Matahari akan menelan Bumi dalam prosesnya.

Ini akan terjadi dengan catatan jika Bumi masih ada.

Sebab ada prediksi planet ini hanya akan bertahan hingga 1 miliar tahun lagi.

Sementara itu, pada 2018 ada sebuah tim peneliti yang memprediksi Matahari saat mati.

Nebula akan menjadi gelembung gas serta debu yang bercahaya.

"Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati," ujar salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Science Alert.

Ziljstar mengatakan dalam 10 ribu tahun lagi akan ada selubung bersinar yang keluar dari inti panas Matahari.

Saat itulah Nebula akan terlihat.

Saat Matahari mati, Bumi diprediksi tidak akan menyadari secara langsung.

Futurism menuliskan masyarakat Bumi baru akan menyadari 8,5 menit kemudian dan saat itu hari akan berubah menjadi malam selamanya.

Nantinya Bumi akan melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan mencapai 18 mil per detik.

Benda antariksa seperti Bulan dan planet lain yang memantulkan cahaya Matahari juga akan berubah gelap.

Suhu Bumi juga terdampak saat Matahari mati.

Pada minggu pertama, suhu ada di bawah 0 derajat dan menjadi -100 derajat di tahun pertama berikutnya menjadi -240 derajat jutaan tahun kemudian.

Namun panas Bumi akan bisa dirasakan dan sejumlah manusia akan bertahan hidup di dekatnya.

Selain itu makhluk hidup juga akan terdampak, proses fotosintesis akan terhenti dan tanaman juga ikut mati.

Hanya akan sebagian besar spesies bertahan hidup namun musnah tidak lama kemudian. (*)


Artikel Terkait