Kasus penipuan berkedok penjualan hewan peliharaan tengah marak di Australia di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).

Di Tengah Situasi Corona, Penipuan Jual Hewan Peliharaan Incar Warga Kesepian

ANALITIK.CO.ID - Kasus penipuan berkedok penjualan hewan peliharaan tengah marak di Australia di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).

Seperti dilansir AFP, Jumat (22/5), para pelaku dilaporkan melakukan penipuan dengan cara membuat situs penjualan hewan peliharaan berupa anak anjing.

Menurut lembaga pengawas konsumen Australia (ACCC), para pelaku mengincar penduduk yang merasa kesepian. Mereka lantas menawarkan hewan peliharaan dengan harga lebih tinggi.

"Banyak orang terjebak di rumah dan memutuskan mencari hewan peliharaan melalui situs internet, untuk membuat mereka tidak merasa kesepian," kata Wakil Ketua ACCC, Delia Rickard.

"Yang disayangkan adalah keinginan untuk membeli hewan peliharaan dan situasi pembatasan kegiatan akibat Covid-19 membuat orang-orang kesulitan memilah apakah penjual itu jujur atau tidak," kata Rickard.

Karena warga dilarang bepergian, maka sangat sulit bagi korban melihat langsung hewan peliharaan yang dijual. Hal ini menjadi celah yang dimanfaatkan para pelaku.

Menurut Rickard, pelaku lantas meminta korban untuk membayar uang muka untuk biaya transportasi, lalu kemudian menghilang.

"Setelah korban membayar, penjual lantas tidak bisa dihubungi," ujar Rickard.

Para pelaku, kata Rickard, mempunyai trik memajang foto-foto hewan peliharaan dengan pose yang menarik untuk memikat korban.

Menurut Rickard, total kerugian akibat modus penipuan tersebut mencapai A$700 ribu (sekitar Rp6,7 miliar). (*)


Artikel ini telah tayang di Cnnindonesia.com dengan judul "Penipuan Jual Hewan Peliharaan di Australia Marak Saat Corona"


Artikel Terkait