Alhasil laga pekan ini akan menjadi tantangan bagi Guardiola untuk menghentikan tren buruk rekor pertemuan timnya melawan Chelsea besutan Tuchel.

Laga Balas Dendam Chelsea Vs Manchester City Nanti Malam, Pertemuan Murid Jumpa Gurunya

ANALITIK.CO.ID - Pekan keenam Liga Inggris, Sabtu (25/9/2021) malam akan diawali dengan laga balas dendam antara Chelsea vs Manchester City.

Laga ini bakal digelar di Stamford Bridge, London.

Salah satu sisi menarik laga kedua tim yakni perjumpaan kembali Thomas Tuchel menghadapi Pep Guardiola.

Baik Tuchel maupun Guardiola sebenarnya sudah sangat akrab satu sama lain dalam kapasitasnya sebagai pelatih kelas dunia.

Tercatat sudah tujuh tahun terakhir dimana Guardiola terlihat selangkah lebih maju daripada Tuchel.

Hanya saja memang situasi kini berbalik setelah Tuchel berhasil mengalahkan tim asuhan Guardiola dalam tiga laga pamungkas secara beruntun.

Tiga kemenangan Tuchel tidak diraih dengan cara sembarang mengingat salah satunya terjadi di final Liga Champions musim lalu.

Alhasil laga pekan ini akan menjadi tantangan bagi Guardiola untuk menghentikan tren buruk rekor pertemuan timnya melawan Chelsea besutan Tuchel.

Terlepas dari hal itu sebenarnya pertemuan kedua pelatih tersebut selayaknya pertempuran guru lawan murid.

Ada momen dimana keduanya pernah makan malam bersama hanya untuk membahas taktik bermain sepak bola di kota Munchen, tepatnya tujuh tahun silam.

Dilansir Football London, keduanya pernah duduk bersama menikmati makan malam sembari membahas taktik di Jerman.

Keduanya menggunakan pengocok garam dan merica yang ada di atas meja untuk memetakan formasi serta taktik.

Tuchel bahkan disebut tersihir kagum dengan kualitas manajerial Guardiola sebagai salah satu juru taktik terbaik dunia.

Eks pelatih Borussia Dortmund itu tak sungkan menyebut perjalanan karier Guardiola telah menginspirasinya dalam hal memandang sepak bola.

"Ketika saya memahami sepak bola, ada Guardiola dan Barcelona yang mengajari saya segalanya tentang permainan ini," ungkap Tuchel ketika ditanya sosok Guardiola.

"Pep adalah faktor terbesar yang memengaruhi saya hari ini, saya punya perasaan setiap kali menonton laganya, saya pasti bisa belajar sesuatu tentang sepak bola,".

"Sekarang kita berada di liga yang sama dan bersaing dengannya pada level ini, saya merasa bersyukur," akui pelatih asal Jerman tersebut.

Dalam pertemuan melawan Guardiola, Tuchel mengawali hal itu saat masih menangani Mainz lalu Borussia Dortmund di Liga Jerman.

Kala itu Guardiola masih terlalu superior bersama Bayern Munchen sehingga Tuchel kerap kali kalah jika bertanding satu sama lain.

Sebagaimana misal pertemuan pertama keduanya berakhir dengan kekalahan untuk Tuchel saat masih di Mainz.

Kepindahan Tuchel ke Borussia Dortmund ternyata juga tak bisa membuat Tuchel mengalahkan Guardiola.

Hal ini dikarenakan Tuchel harus melihat timnya dibantai dengan skor 5-1 oleh Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola, tepat pada musim 2015/2016.

Keduanya baru berseberangan jarang tak bertemu ketika Guardiola memutuskan menangani Manchester City.

Sementara itu, Tuchel mendapatkan kepercayaan besar menangani tim sekelas PSG.

Kini, kedua pelatih tersebut yang selayaknya disebut murid dan guru bisa bertemu kembali sejak pertengahan musim lalu di kompetisi paling kompetitif sedunia.

Dan catatan rekor pertemuan menunjukkan Tuchel lebih superior dibandingkan Guardiola saat ia menangani tim sekelas Chelsea.

Tuchel bersama Chelsea secara brilian mampu membuat Guardiola tersungkur dalam tiga kompetisi berbeda musim lalu.

Raihan tiga kemenangan itu masing-masing terjadi di Liga Inggris, Piala FA, dan final Liga Champions.

Di kancah Liga Inggris, Chelsea berhasil mempecundangi Manchester City saat bertanding pada pekan ke-35 di Stadion Etihad, musim lalu.

Kegagalan Sergio Aguero mengeksekusi penalti dalam laga tersebut menjadi biang kerok kekalahan Manchester City selaku tuan rumah.

Hal ini dikarenakan gol pembuka keunggulan yang dicetak Raheem Sterling tidak berarti apa-apa setelah Chelsea mencetak dua gol pada babak kedua.

Hakim Ziyech dan Marcos Alonso akhirnya berhasil membuat Chelsea berbalik unggul pada babak kedua melawan Manchester City.

Kemenangan 2-1 akhirnya membuat Chelsea bisa pulang dengan raihan tiga poin dari markas kebanggaan Manchester City tersebut.

Chelsea kembali meraih kemenangan saat meladeni permainan Manchester City di babak semifinal Piala FA.

Gol tunggal yang dicetak Hakim Ziyech membuat Chelsea bisa menyingkirkan Manchester City yang bertekad meraih quadruple musim lalu.

Kemenangan kedua pun diterima Chelsea saat berhadapan dengan Manchester City asuhan Guardiola.

Dan kemenangan ketiga beruntun yang terasa sangat istimewa terjadi saat Chelsea mengalahkan Manchester City di final Liga Champions.

Gol Kai Havertz membuat Chelsea memboyong trofi Liga Champions kedua dalam sejarah klub berjuluk The Blues tersebut.

Tiga kemenangan beruntun seakan membuat tim asuhan Tuchel semakin percaya diri dalam melakoni laga melawan Manchester City pada pekan keenam kali ini.

Sementara itu, tiga kekalahan beruntun yang diterima Manchester City saat berhadapan dengan Tuchel bersama Chelsea seakan menjadi bayangan buruk bagi mereka menatap laga akhir pekan ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Sisi Menarik Chelsea vs Manchester City, Tuchel vs Guardiola, Pertempuran Murid Jumpa Gurunya' https://www.tribunnews.com/superskor/2021/09/24/sisi-menarik-chelsea-vs-manchester-city-tuchel-vs-guardiola-pertempuran-murid-jumpa-gurunya?page=4.


Artikel Terkait