Pandemi virus corona (SARS-CoV-2) memaksa berbagai aspek kehidupan berubah dan beradaptasi menghadapi new normal atau normal yang baru. Begitu pula dengan dunia kerja.

Bersiap New Normal, Tuntutan Baru dalam Dunia Kerja

ANALITIK.CO.ID - Pandemi virus corona (SARS-CoV-2) memaksa berbagai aspek kehidupan berubah dan beradaptasi menghadapi new normal atau normal yang baru. Begitu pula dengan dunia kerja. 

Setiap orang mesti bersiap untuk menghadapi ne normal di dunia kerja agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Tak ada lagi rapat atau meeting tatap muka berjam-jam. Pekerjaan di kantor atau work from office (WFO) juga akan semakin berkurang. Akan lebih banyak pekerjaan yang dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan penggunaan teknologi.

"The new normal dalam karier dan dunia kerja saat ini selama WFH adalah bekerja dan mengoperasikan bisnis berbasis online," kata psikolog klinis Personal Growth, Veronica Adesla kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Veronica menjelaskan setiap orang dituntut untuk memiliki skill menggunakan teknologi. Misalnya, pandai menggunakan platform video conference, membiasakan diri meeting online, hingga mengikuti webinar.

Pada tingkat yang lebih lanjut, seseorang juga mesti memiliki kemampuan membawakan presentasi secara online. Seseorang juga harus melatih kemampuan berbicara di depan gawai.

Selain penggunaan teknologi, the new normal juga mengasah keterampilan diri. Mulai dari manajemen diri, waktu, hingga berpikir kreatif dan terbuka untuk memecahkan masalah.

"Ada satu hal lainnya yang juga saya cermati, yaitu melatih kesabaran juga, karena pasti cukup banyak yang terkendala dalam mengoperasikan teknologi karena jaringan tidak stabil ataupun karena belum mahir dalam mengoperasikan teknologi tersebut," tutur Veronica.

Agar bisa selamat dalam new normal, Veronica menyarankan setiap orang untuk berpikiran terbuka.

Berpikiran terbuka merupakan kunci sukses untuk bisa menjalani new normal di dunia kerja. Berpikiran terbuka akan membuat seseorang mau menyesuaikan diri terhadap perubahan, bersikap lebih fleksibel, dan mau belajar hal yang baru.

"Kita perlu terbuka untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, bersikap lebih fleksibel, dan mau belajar hal baru," ucap Veronica.

New normal ini dinilai juga memiliki sejumlah aspek positif terhadap kehidupan. Seseorang dapat menjadi lebih bersyukur terhadap pekerjaan yang dimilikinya, di tengah banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau orang dengan gaji yang dipotong.

Setelah melewati new normal ini, Veronica menilai bakal tumbuh pribadi baru yang yang lebih kuat.

"Sesungguhnya ketika seseorang berhasil survive ketika berhadapan suatu perubahan ... hal ini akan menumbuhkan perasaan positif terhadap dirinya, termasuk juga salah satunya meningkatkan daya resiliensi diri dan keyakinan terhadap dirinya sendiri," ucap Veronica. (*)


Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "New Normal, Deretan Kebiasaan Baru dalam Dunia Kerja"


Artikel Terkait