Pandemi Covid-19 membuat traveler Asoka Remadja mencari kesibukan lain selama beraktivitas di rumah.

Cari Kesibukan di Tengah Pandemi Corona, Traveler Asoka Remadja Budidayakan Tanaman Hias

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang traveler Asoka Remadja yang budidayakan tanaman hias.

Pandemi Covid-19 membuat traveler Asoka Remadja mencari kesibukan lain selama beraktivitas di rumah. 

Virus corona membuat Asoka tak bisa berpetualang selama tahun 2020.

Alhasil, demi tetap dekat dengan alam selama 'terkurung' di rumah, Asoka beralih pada tanaman hias. 

Dia memboyong dan membudidayakan beragam tanaman hias di rumahnya, termasuk janda bolong yang tengah naik daun.

Asoka merupakan satu dari banyak orang yang terkena demam janda bolong yang harganya dapat mencapai Rp100 juta.

Koleksi tanaman Asoka berawal pada Maret lalu saat dia membutuhkan tanaman untuk menghiasi pojok rumahnya yang baru direnovasi. 

Saat mengunjungi salah satu nursery atau tempat pembibitan tanaman hias di Tangerang Selatan, Asoka terkejut melihat tanaman dengan daun yang bolong-bolong.

"Saya kaget, saya pikir digigit ulat bolong-bolong begitu," kata Asoka dikutip dari CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Asoka pun memperhatikan daun tersebut dengan seksama. 

Dia pun takjub dengan tiap lubang yang rapi dan dan identik. 

Lubang itu bukan digigit ulat, melainkan menjadi salah satu ciri khas beberapa tanaman Monstera, termasuk janda bolong yang punya nama ilmiah Monstera adansonii. 

Monstera merupakan tanaman dari suku Aracea atau talas-talasan.

Asoka pun jatuh hati pada pertemuan pertamanya dengan janda bolong itu.  

Dia langsung membeli janda bolong itu seharga Rp15 ribu saja. 

Tanaman itu kini menjadi tanaman hias yang paling disukai oleh pria kelahiran 17 Agustus, 32 tahun lalu itu.

"Ketagihan memelihara tanaman. Rasanya seperti terapi. Setiap melihat tunas baru tubuh itu bahagia sekali," tutur Asoka.Dari satu janda bolong itu, kini Asoka punya lebih dari seratus tanaman di rumahnya. Dia merawat tanaman itu setiap pagi. Baginya, memelihara tanaman dapat menenangkan jiwa.

Bagi Asoka, mengurus tanaman juga membuat hidupnya lebih sehat dengan rutin bangun pagi setiap hari. Dia juga semakin betah berada di rumah.

"Wah, sekarang betah banget di rumah, enggak stres walaupun pandemi," ujar Asoka.

Tak hanya merawat, Asoka juga menjual sejumlah tanaman. 

Paling mahal, dia pernah menjual Monstera obliqua, tanaman langka yang mirip dengan janda bolong, seharga Rp75 juta.

Selain merawat dan menjual tanaman, Asoka juga mengembangkan serum No Brand Plant bersama rekannya Primus Hans.

Serum ini sebenarnya merupakan pupuk cair organik untuk menumbuhkan akar dan tunas. 

Namun, supaya berbeda, Asoka menamai pupuk cair ini dengan serum layaknya pada skincare.

Asoka aktif membagikan kegiatannya di media sosial, seperti Instagram. 

Kini, Instastory Asoka berisi kegiatannya bersama dengan tanaman-tanaman hias miliknya. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Asoka Remadja, dari Traveler Jadi Pecinta Janda Bolong", https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201027191234-284-563489/asoka-remadja-dari-traveler-jadi-pecinta-janda-bolong


Artikel Terkait