Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengambil langkah serius mencegah penularan Covid-19 jelang perayaan pergantian tahun.

Petani dan Pedagang Jagung Terdampak Pembatasan Kegiatan Perayaan Tahun Baru

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengambil langkah serius mencegah penularan Covid-19 jelang perayaan pergantian tahun.

Langkah tersebut disampaikan melalui surat edaran Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam edaran Gubernur Kaltim, tertanggal 23 Desember, pelaku usaha dan penyelenggara tempat dan fasilitas umum juga dilarang keras menyelenggarakan pesta perayaan tahun baru dan sejenismya di dalam dan/atau di luar ruangan.

Kebijakan Pemprov Kaltim tersebut ternyata berdampak pada para petani jagung yang biasa setiap tahun menyiapkan panen untuk perayaan pergantian tahun.

Seperti yang disampaikan Sutaji (38) petani jagung di Jalan Belimau, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.

Ia mengaku pasrah jika pemerintah memberlakukan aturan tidak memperbolehkan adanya acara perayaan malam pergantian tahun. 

"Kami ya pasrah aja kalau pemerintah sudah buat peraturan begitu," ujar Sutaji saat disambangi awak media di kebun jagung yang ia garap, Selasa (29/12/2020).

Keadaan ini menurut Sutaji tentu berdampak pada jumlah pesanan dari penjual jagung musiman di Kota Tepian. 

"Petani pasti kena imbasnya. Otomatis nanti pembeli kurang," katanya.

Dari lahan jagung berukuran tidak begitu luas itu, biasa setiap tahunnya Sutaji dapat menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang lumayan besar.

Harga satuan jagung berukuran kecil dibandrol seharga Rp 2000 ribu, sedangkan jagung berukuran besar dibandrol harga Rp 3000 ribu.

"Kita bisa jual kalau tahun baru gini ratusan sampai ribuan jagung hasil panen," ungkapnya.

Sementara itu ditemui terpisah, pedagang jagung musiman Arif (32) warga Jalan Wolter Monginsi Kelurahan Sidodadi memutuskan untuk tidak berjualan jagung dipinggiran jalan tempat biasa ia menjajakan jagung jelang malam pergantian tahun.

"Saya gak jualan di pinggiran jalan tahun ini mas. Soalnya sudah ada pemberitahuan larangan bikin acara pas tahun baru," ujarnya kepada tim redaksi.

Namun Arif memiliki rencana alternatif sebagai solusi mencari rezeki. Ia berencana akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk berjualan jagung.

"Rencananya saya mau keliling jualan dari rumah ke rumah warga. Biar masih bisa dapat penghasilan," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait