Mahasiswi Universitas Mulawarman yang sehari-hari disapa Risti itu ternyata juga berperan sebagai kreator atau sutradara dalam pertunjukan itu.

Pentas Tahunan Teater Yupa Universitas Mulawarman ke-28 Mampu Hipnotis Para Penonton yang Hadir

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Teater Yupa Universitas Mulawarman kembali mementaskan karya seni teater berjudul Tempat Tergelap di Bawah Lampu karya Risti Triana Raiman di Auditorium Unmul, Sabtu (18/12/2021).

Karya ini disuguhkan dalam rangka pentas tahunan Teater Yupa Universitas Mulawarman ke-28.

Pentas Tahunan ini diselenggarakan selama 2 hari, 18-19 Desember 2021.

Dengan apik para aktor di atas panggung saling berinteraksi memainkan perannya.

Latar panggung pun menggiring penonton ke sebuah bangunan kantor. Tepatnya kantor polisi.

Puluhan penonton yang hadir pun tampak menikmati peran demi peran yang dimainkan di atas panggung bernuansa merah maroon itu.

Mahasiswi Universitas Mulawarman yang sehari-hari disapa Risti itu ternyata juga berperan sebagai kreator atau sutradara dalam pertunjukan itu.

Kepada tim redaksi, Risti memaparkan secara singkat awal mula karya tulisnya lahir hingga dipentaskan dalam sebuah kemasan teater.

Kegelisahan Risti berangkat dari fenomena kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang kian marak terjadi.

Situasi ini belakangan menurutnya kurang mendapat perhatian banyak pihak. Meski dalam Undang-undang perlindungan anak pelaku kekerasan seksual terhadap anak diancam hukuman yang berat.

"Untuk kesekian kalinya Teater Yupa membawakan naskah karya sendiri," ucap Risti.

Risti mengkritisi kasus-kasus kekerasan seksual yang kerap tidak mencuat ke publik. Bahkan pelaku kejahatan ini tidak dapat diprediksi dari mana datangnya.

"Padahal isu ini dari dulu sudah menjadi isu yang besar tetapi masih saja terjadi," ujarnya.

Menelisik sedikit proses kreatif garapan Teater Yupa. Naskah Tempat Tergelap di Bawah Lampu dimainkan oleh 4 orang aktor. 3 aktor laki-laki dan 1 aktor perempuan. Khittah sebagai Karang (Agen Intelijen), Wahyudi sebagai Sahud (Kepala Kepolisian Wilayah).

Andi sebagai Agung (Agen Intel yang tertuduh tersangka) dan Retzal sebagai Pak Edi (Anggota Kepolisian).

Proses garapan sendiri telah berjalan dari awal tahun 2021. Lebih kurang 1 tahun berjalan.

Dalam kurun waktu tersebut, tim kreatif yang dikepalai oleh Risti beberapa kali melakukan observasi untuk memperkuat pencarian isu dan tokoh di dalam naskah pertunjukan.

"Karena kemarin kita sempat diliburkan karena PPKM jadi proses ini harus tertunda cukup lama," ungkapnya.

Tim produksi pada garapan ini berjumlah lebih kurang 20 orang masiswa Unmul dari berbagai Fakultas.

Teater Yupa Universitas Mulawarman sendiri merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang langsung berada di bawah tanggung jawab Universitas Mulawarman.

Karya-karya Teater Yupa sendiri telah banyak dipentaskan di Samarinda bahkan sampai ke tingkat nasional. (*)


Artikel Terkait