Koh Steven tiba-tiba tumbang setelah salat Isya dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wonokromo, Surabaya.

Pendiri Mualaf Center Indonesia Koh Steven Tutup Usia, Mantan Gubernur Jawa Barat Pimpin Sholat Jenazah

ANALITIK.CO.ID - Kabar duka datang kembali menyelimuti tanah air Indonesia.

Steven Indra Wibowo atau dikenal sebagai Koh Steven, pendiri Mualaf Center Indonesia meninggal dunia.

Koh Steven meninggal dunia pada Jumat, 14 Oktober 2022. 

Koh Steven meninggal dunia tanpa disertai dengan gejala atau sakit apa pun.

Hal itu dijelaskan oleh Agung Heru Setiawan pengurus Mualaf Center Indonesia.

Koh Steven tiba-tiba tumbang setelah salat Isya dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wonokromo, Surabaya.

Dari Surabaya Koh Steven langsung diboyong dari Surabaya menuju kediamannya di Kota Bandung.

Sejak Sabtu pagi (15/10/2022), satu per satu jamaah mulai terlihat berdatangan dan memenuhi Masjid Al-Imtiyaaz di Pasirlayung, Kota Bandung.

Rombongan jamaah semakin padat, bukan hanya dari Kota Bandung tapi juga dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Kendal, bahkan perwakilan MCI Amerika Serikat sengaja terbang ke Indonesia untuk mengikuti prosesi sholat jenazah bersama. 

Ambulans yang membawa jenazah Tokoh Perubahan Republika 2020 itu tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB dan sholat langsung digelar.

Sholat jenazah dipimpin langsung oleh mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Seusai sholat, mantan orang nomor satu di Jabar itu menceritakan sedikit kisah masa perjuangan Koh Steven dalam berdakwah. 

“Dia sosok orang yang luar biasa perhatiannya pada orang lain, saat pandemi Covid-19 keterlibatan beliau sangat luar biasa, ketika ada bencana dan musibah juga beliau selalu di garda depan,” ujarnya, Sabtu (15/10/2022). 

Menurutnya, pengorbanan dan kegigihan Koh Steven dalam menyebarkan kebaikan patut menjadi suri tauladan bagi semua orang.

Ahmad Heryawan juga sangat mengapresiasi keinginan kuat Koh Steven untuk terus menebarkan dakwah islamiyah sekaligus menginisiasi gerakan dan kegiatan sosial di wilayah pelosok. 

“Sebagai seorang mualaf yang terus mendalami agama hingga menjadi da’i, jadi setiap langkahnya dia terus tujukan berdakwah, kegiatan sosial, itulah Koh Steven yang perlu kita teladani,” jelasnya.

Prosesi penyolatan pria kelahiran 1981 ini digelar sebanyak tiga termin mengingat banyaknya jamaah yang hadir.

Selepas itu, jenazah langsung dibawa untuk nantinya dikebumikan di Firdaus Memorial Park, Ujungberung. (*)


Artikel Terkait