Tak seperti yang dipahami selama ini, ternyata kalimat Minal Aidin Wal Faizin artinya bukan mohon maaf lahir dan batin.

Minal Aidin Wal Faizin Ternyata Bukan Berarti Mohon Maaf Lahir dan Batin, Ini Artinya

ANALITIK.CO.ID - Masih banyak orang keliru dengan arti Minal Aidin Wal Faizin yang sering digunakan di momen Lebaran Idul Fitri.

Tak seperti yang dipahami selama ini, ternyata kalimat Minal Aidin Wal Faizin artinya bukan mohon maaf lahir dan batin.

Bahkan arti kalimat Minal Aidin Wal Faizin sendiri tidak nyambung ketika dijadikan ucapan selamat Idul Fitri.

Kata Minal Aidin Wal Faizin juga ternyata memiliki kisah tersendiri yang tak banyak orang ketahui.

Penasaran seperti apa arti sebenarnya dari kalimat Minal Aidin Wal Faizin yang selalu ramai dijadikan ucapan selamat Idul Fitri?

Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat Minal Aidin wal Faizin terdiri dari beberapa penggal kata.

Kata "min" artinya 'termasuk', "ml-aidin" artinya 'orang-orang yang kembali', "wal" artinya 'dan', serta "al-faizin" artinya 'menang'.

Jika dimaknai secara harfiah, kalimat Minal Aidin wal Faizin dalam bahasa Indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.

Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.

Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.

Sumber lain menyebutkan, pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan Minal Aidin wal Faizin digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.

Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi "semoga termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perang) dan sebagai orang yang menang (dalam setiap perjuangan Islam)'.

Ucapan minal 'aidin wal-faizin ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata perkatanya saja.

Di dalam hadis pun tidak dijelaskan secara spesifik mengenai ucapan ini.

Justru, ada ucapan kalimat yang bisa digunakan saat di Hari Raya Idulfitri yang sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idulfitri adalah Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.

Kemudian menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang yang dekat dengan zaman Nabi dengan kata-kata "Shiyamana wa shiyamakum".

Sehingga, bila digabungkan kedua kalimat itu, makan akan bermakna, "Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu."

Lantas, bagaimana bila ingin mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin dalam bahasa Arab?

Anda bisa mengucapkan, "As-alukal afwan zahiran wa bathina  atau Kullu aam wa antum bikhair," yang berarti '"Semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik.". (*) 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Minal Aidin Wal Faizin Ternyata Artinya Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin, Simak Dulu Kisah Aslinya" https://style.tribunnews.com/2020/05/23/minal-aidin-wal-faizin-ternyata-artinya-bukan-mohon-maaf-lahir-dan-batin-simak-dulu-kisah-aslinya?page=all


Artikel Terkait