Ingin sarapan yang praktis dan cepat? Pilihan sebagian orang kerap jatuh pada roti. Bahan pangan satu ini dikenal fleksibel untuk beragam sajian.

Bahan Makanan Ini Dinilai Flaksibel untuk Sajian, Inilah 5 Kesalahan saat Beli Roti

ANALITIK.ID- Ingin sarapan yang praktis dan cepat? Pilihan sebagian orang kerap jatuh pada roti. Bahan pangan satu ini dikenal fleksibel untuk beragam sajian. 

Kadang cukup dioles dengan selai atau sekadar dipanggang dengan butter langsung bisa dinikmati sembari berangkat kerja.Tapi sesungguhnya, produk roti ini beragam jenisnya. 

Boleh jadi karena tak menyadari, adakalanya orang serampangan membeli dan abai terhadap kebutuhan tubuh.Ada sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan sehingga roti yang dibeli malah tidak sesuai kebutuhan dan mengganggu program diet.

1. Roti dengan gula tambahan

Demi meningkatkan penjualan, roti kadang dilabeli menyehatkan atau tanpa gula. Namun Anda perlu memperhatikan label kemasan roti. Meski tidak menyebut istilah gula secara gamblang, roti masih bisa 'menyembunyikan' gula tambahan. 

Gula tambahan ini bisa memberikan rasa dan kadar kelembapan roti. Coba saja cek jika ada istilah 'cane juice' (air tebu), 'corn syrup' (sirup jagung) dan 'honey' (madu), semua ini sebenarnya adalah gula tambahan.

2. Tidak memperhatikan kandungan garam

Para ahli menyarankan untuk memperhatikan asupan garam harian. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan pun menyerukan batasan konsumsi garam demi mencegah penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Roti yang Anda beli mengandung garam. Pastikan lagi pilih yang kandungan garamnya seminimal mungkin demi menghindari risiko penyakit.

3. Yang penting 'gandum'

Gandum merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk tubuh. Tak seperti karbohidrat sederhana yang bisa cepat menaikkan kadar gula darah.

Hanya saja label 'wheat' atau gandum pada kemasan roti seringkali tak menjamin roti yang Anda beli penuh dengan nutrisi dan serat. Cek lagi pada kemasan.

4. Melupakan serat

Konsumsi roti seharusnya memberikan tubuh nutrisi berupa serat. Namun semakin mengalami pemrosesan, biasanya nutrisi ini makin berkurang. Sebaiknya perhatikan tabel rincian nutrisi pada kemasan.

Untuk roti berlabel 'whole grain' dan 'whole wheat', seharusnya serat pada roti paling tidak 3-4 gram per sajian.Lihat juga: Roti Tertua Ditemukan, Roti Diusulkan Jadi Menu Diet Paleo

5. Tidak memahami perbedaan 'whole wheat' dan 'whole grain'

Istilah 'whole wheat' mengacu pada bahan roti yakni gandum saja. Melansir dari Taste of Home, roti dibuat dari biji gandum yang masih mengandung tiga komponen (kulit, kulit ari dan, biji). Roti dengan bahan utuh seperti ini lebih bergizi daripada roti putih dan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna.

Sedangkan istilah 'whole grain' merujuk pada bahan roti yang bukan saja mengandung gandum, melainkan juga jenis biji-bijian lain seperti oat, beras, beras cokelat dan, barley. (*)

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul "5 Kesalahan Saat Membeli Roti" https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200131175829-262-470580/5-kesalahan-saat-membeli-roti

5 Kesalahan Saat Membeli Roti


Artikel Terkait