Kebiasaan mendengkur atau mengorok ternyata tidak bisa disepelekan begitu saja. Selain suaranya yang bisa mengganggu tidur orang lain, orang yang ngorok pun bisa mengalami masalah kesehatan serius.

Atasi Tidur Ngorok dengan 5 Cara Ini

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang mengatasi tidur ngorok.

Kebiasaan mendengkur atau mengorok ternyata tidak bisa disepelekan begitu saja. Selain suaranya yang bisa mengganggu tidur orang lain, orang yang ngorok pun bisa mengalami masalah kesehatan serius.

Menurut dokter kesehatan tidur Andreas Prasadja, sebanyak 95 persen kasus mengorok merupakan tanda dari sleep apnea atau henti napas saat tidur.

"Riset di AS, ngorok itu penyebab perceraian nomor 3 setelah masalah ekonomi dan perselingkuhan. Kita lihat bukan masalah suara yang ganggu, tapi kemudian sleep apnea yang menurunkan libido, disfungsi ereksi. Kalau orang bule, kebanyakan masalah ngorok karena kegemukan, nah kalau di Asia beda," ujar Andreas saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (17/3).

Lalu, bagaimana cara agar tidur tidak ngorok?

1. Jaga berat badan

Orang Asia memang memiliki prevalensi ngorok lebih tinggi daripada orang dari ras kaukasia. Orang Asia memiliki rahang sempit kemudian ditambah faktor keturunan sehingga secara global prevalensi ngorok sekitar 50 persen.

Andreas berkata angka ini jauh dibanding orang kaukasia yang prevalensi mengorok hanya sekitar 14-15 persen. Meski kegemukan jadi persoalan orang kaukasia, dia tetap menyarankan Anda untuk menjaga berat badan.

"Kegemukan itu faktor risiko ngorok, saluran napas jadi tambah sempit. Pada orang Asia , berat badan turun tapi masih ngorok. Namun sebagai pencegahan tetap harus jaga berat badan," jelasnya.

2. Menghindari kebiasaan merokok

Gaya hidup mau tak mau menyumbang kemunculan kebiasaan mengorok. Andreas menyarankan untuk menghindari merokok jika Anda tidak ingin jadi sumber polusi suara sekaligus menghindari risiko masalah kesehatan.

"Rokok, dari asap yang dihirup kan panas, sehingga membuat saluran napas meradang, bengkak, lalu sempit," imbuhnya.

3. Menghindari konsumsi alkohol

Praktik higiene yang baik sebelum tidur sangat penting demi tidur nyenyak tanpa ngorok. Ini termasuk menghindari konsumsi alkohol jelang jam tidur.

Pada orang yang sebenarnya tidak pernah mengorok sekalipun, konsumsi alkohol bisa membuat mereka ngorok.

"Ini juga faktor risiko. Alkohol membuat saluran napas jadi lembek. Kita tahu nih orang enggak mendengkur, jadi mendengkur begitu konsumsi alkohol," katanya.

4. Posisi tidur miring

Posisi tidur miring atau setengah duduk kerap jadi solusi mencegah ngorok. Namun, kata Andreas, posisi tidur seperti ini sebenarnya kurang sehat untuk tulang punggung.

Dia pun menyarankan jika memang ngorok terjadi terus-menerus, sebaiknya ada tindak lanjut dengan cek ke dokter.

"Ada survei, salah satu tanda [kalau perlu segera cek ke dokter] Anda makin sering disikut atau ditendang pasangan. Mengorok yang tahu pasangan. Kalau pasangan lihat mendengkur, napas berat, enggak normal, itu sudah tanda harus dicek," katanya.

5. Pastikan hidung tidak tersumbat

Mengorok tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak juga remaja pun bisa mengorok.

Cara agar anak tidur tanpa mengorok adalah orang tua memastikan saluran napas anak berfungsi baik. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah cukup cek kondisi hidung tersumbat atau tidak.

Anak-anak, lanjut dia, secara otomatis akan bernapas lewat mulut. Ini akan jadi sinyal buat orang tua untuk segera mengecek kondisi hidung anak.

"Apa yang bikin hidung tersumbat harus segera diatasi," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "5 Cara agar Tidur Tidak Ngorok", https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210318102336-255-619019/5-cara-agar-tidur-tidak-ngorok"


Artikel Terkait