Vaksin corona buatan Pfizer asal Amerika Serikat dan BioNTech diklaim 90 persen efektif mencegah Covid-19 dalam uji klinis tahap 3.

Disebut Ampuh 90 Persen Tangkal Corona, Ini Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer

ANALITIK.CO.ID - Berita Mancanegara yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang vaksin corona buatan Pfizer.

Vaksin corona buatan Pfizer asal Amerika Serikat dan BioNTech diklaim 90 persen efektif mencegah Covid-19 dalam uji klinis tahap 3.

Vaksin Pfizer serupa dengan vaksin Moderna yang menggunakan teknologi vaksin m-RNA. 

Vaksin jenis ini menggunakan materi genetik virus untuk disuntikkan ke tubuh manusia agar bereaksi membentuk antibodi.

Pengembangan vaksin dengan metode ini tergolong baru. 

Selain itu sebelumya, belum ada vaksin yang dikembangkan dengan metode ini yang mendapat persetujuan regulator, seperti dikutip Statnews.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo menyebut vaksin m-RNA besutan Pfizer dan BioNTech ini memanfaatkan teknologi rekayasa genetika yang dipakai untuk mengambil genom pada RNA virus yang menyandi protein spike virus corona.

Sebab, protein spike inilah yang menjadi jalan masuk virus agar bisa menempel dan menginfeksi sel manusia. 

Jadi, vaksin tidak berisi virus utuh, melainkan hanya berisi potongan dari RNA virus yang berisi informasi protein spike virus corona.

"Mereka mengambil materi genetik yang menyandi protein spike, dipotong bagian itu aja, lalu materi RNA ini yang disuntikkan ke manusia," ujar Ahmad lewat kanal YouTube, Selasa (10/11).

Setelah materi itu disuntikkan, Ahmad mengatakan manusia akan memproduksi antibodi yang mengenali protein spike virus corona. 

Dengan demikian, ketika protein spike virus corona asli masuk, tubuh sudah memiliki antibodi untuk mencegah protein spike ini menginfeksi sel.

Dilansir dari Chop.edu vaksin RNA adalah vaksin yang berisi instruksi genetik yang dipotong dari RNA virus. 

Materi genetik yang diambil spesifik berisi informasi terkait protein virus. 

Ketika disuntikkan ke manusia, antibodi kemudian menggunakan informasi genetik dari potongan RNA berisi informasi protein virus untuk membuat penangkal.

Kelebihan RNA adalah vaksin tidak membutuhkan virus utuh sehingga dapat memangkas waktu produksi dibandingkan vaksin lainnya, seperti dilaporkan CBC.

Di sisi lain, kekurangan RNA adalah tidak menghasilkan respons imun yang kuat dibandingkan dengan virus utuh dan membutuhkan bahan pembantu (adjuvan).

Cara vaksin bekerja

Selain itu, Ahmad juga memberikan penjelasan umum bagaimana vaksin bekerja. 

Pada dasarnya, vaksin disuntikkan agar tubuh bisa mengenali lebih dulu virus yang ingin dicegah infeksi ke dalam tubuh.

Dengan pengenalan awal lewat vaksin, diharapkan sistem antibodi manusia belajar mendeteksi objek asing sebagai bahaya. 

Hal ini akan memicu antibodi oleh sel B dan sitotoksin oleh sel T.

"Sel T akan bisa mengenali sel yang terinfeksi, dan sel B memproduksi antibodi yang akan memblok spike protein. Jadi kalau ada virus datang antibodi siap menahan agar tak menginfeksi sel manusia," ujar Ahmad.

Beda dengan vaksin China yang diuji di RI

Di sisi lain, Ahmad juga menjelaskan vaksin buatan Sinovac yang akan didistribusikan di Indonesia. 

Ahmad menyatakan Sinovac menggunakan inactivated virus.

Ahmad menyatakan, berbeda dengan Pfizer yang hanya menyuntikkan materi RNA, virus yang disuntikkan ke manusia itu utuh yang dirusak atau dimatikan secara genetik dengan bahan kimia, suhu panas atau radiasi.

"Sehingga ketika disuntikkan ke manusia tak timbulkan masalah karena materi genetik sudah rusak sehingga tak bisa bereplikasi. Tetapi karena utuh protein spike ini bisa jadi pembelajaran manusia benda asing yang harus dilawan," kata Ahmad. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Mengenal Vaksin Pfizer, Disebut Ampuh 90 Persen Tangkal Covid", https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201110144327-199-568163/mengenal-vaksin-pfizer-disebut-ampuh-90-persen-tangkal-covid


Artikel Terkait