Sebuah kedai minum di Jepang memasang bilik penyemprot disinfektan ketika pembatasan sosial virus corona mulai dilonggarkan.

Astaga! Pembatasan Sosial Dilonggarkan, Pemilik Kedai Lakukan Ini kepada Pengunjung

ANALITIK.CO.ID - Sebuah kedai minum di Jepang memasang bilik penyemprot disinfektan ketika pembatasan sosial virus corona mulai dilonggarkan.

Kichiri Shinjuku, salah satu kedai minum tradisional Jepang yang disebut izakaya, menyemprotkan disinfektan sebelum pengunjung memasuki kedai.

"Kami ingin pelanggan merasa aman ketika mereka masuk," kata juru bicara kedai Rieko Matsunaga, dikutip dari CNN, 21 Mei 2020. "Ini diarahkan untuk meningkatkan jarak sosial dan mencegah infeksi."

Setibanya di pub yang terletak di distrik Shinjuku Tokyo, pelanggan akan disambut oleh resepsionis via monitor, yang memberitahu mereka untuk mencuci tangan dan mengukur suhu mereka dengan termometer.

Selanjutnya, mereka berjalan ke perangkat yang tampak seperti pemindai keamanan bandara, di mana mereka disemprot dengan kabut desinfektan berbasis klorin selama 30 detik.

Pelanggan kemudian mengambil peta yang menunjukkan tempat mereka duduk, dan memindai kode QR untuk memunculkan menu di ponsel mereka, dari mana mereka dapat melakukan pemesanan. Pengunjung duduk dipisahkan oleh layar akrilik transparan. Sepanjang proses pemesanan pelanggan tidak bersentuhan dengan satu orang pun.

Pub ini dimiliki oleh Kichiro & Co., yang memiliki 103 lokasi di Jepang. Perusahaan memasang mesin disinfektan di cabang Shinjuku pada 14 Mei, dan sebuah pub Kichiri di Osaka mendapatkan mesin sendiri pada 19 Mei.

"Kami ingin mengembangkan sistem yang sesuai dengan gaya hidup baru dan sesuatu yang merupakan model tinggi yang dapat mencegah infeksi," kata presiden Kichiri & Co yang memiliki pub, dikutip dari Reuters.

"Ini masih percobaan, tetapi begitu kami mengembangkan sistem, kami ingin berbagi pengetahuan di masing-masing restoran kami," lanjutnya.

Antara pelanggan satu dengan lain dipisahkan layar akrilik transparan yang dipasang di antara setiap meja untuk meminimalkan risiko infeksi.

"Saya merasa aman," kata seorang pelanggan perempuan yang enggan disebut namanya. 

"Tapi berada di sana selama 30 detik agak lama. Saya seperti berpikir, kapan ini akan selesai."

Kichiri juga telah memasang bilik penyemprotan disinfektan, yang harganya lebih dari 700.000 yen (Rp 95,7 juta) untuk sebuah pub di kota Osaka.

Sementara Matsunaga mengutip panduan dari Kementerian Kesehatan Jepang dalam keputusan perusahaan untuk menggunakan air asam hipoklorida untuk menyemprotkan pelanggan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menyemprot orang dengan disinfektan adalah ide yang sangat buruk.

"Penyemprotan disinfektan dapat menyebabkan risiko pada mata, pernapasan, atau iritasi kulit, dan dampak kesehatan yang ditimbulkan," kata WHO dalam saran kesehatan yang diperbarui dan diterbitkan pada Sabtu.

"Penyemprotan atau fogging bahan kimia tertentu, seperti formaldehyde, agen berbasis klorin atau senyawa ammonium kuaterner, tidak direkomendasikan karena efek kesehatan yang merugikan pada pekerja di fasilitas di mana metode ini telah digunakan," kata WHO.

WHO juga mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa penyemprotan disinfektan di area yang luas tidak efektif dalam membunuh virus corona. (*)


Artikel ini telah tayang di Tempo.co dengan judul "Kedai Minum Jepang Semprot Pelanggan Pakai Disinfektan"


Artikel Terkait