Keluarga Glazer sudah mulai membuka tawaran penjualan Manchester United sejak akhir 2022 lalu hingga menemukan dua calon pembeli potensial.

Polemik Penjualan Manchester United, Keluarga Glazer Diminta Pergi dari Klub

ANALITIK.CO.ID - Keluarga Glazer sudah mulai membuka tawaran penjualan Manchester United sejak akhir 2022 lalu hingga menemukan dua calon pembeli potensial.

Dua calon itu yakni Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe.

Sheikh Jassim menjadi yang terdepan untuk mengakuisisi 'Setan Merah', namun niatnya untuk menguasai klub secara penuh terhalang sebagian anggota keluarga Glazer yang masih ingin punya porsi.

Sementara negosiasi dengan Sir Jim Ratcliffe pun tak mengalami perkembangan berarti hingga saat ini.

Hal inilah yang memunculkan anggapan bahwa keluarga Glazer sebenarnya belum benar-benar serius melepas MU.

Winger legendaris MU David Beckham pun buka suara terkait polemik penjualan klub ini.

Senada dengan suara mayoritas penggemar dan mantan pemain, ia merasa sudah waktunya keluarga Glazer hengkang.

"Saya rasa begitu (waktunya keluarga Glazer pergi). Rasanya ini murni karena para suporter menginginkannya. Sekali Anda kehilangan penggemar, terutama di klub seperti Manchester United, sulit untuk merebut mereka kembali," ujarnya kepada The Athletic dikutip dari detik.

"Tentunya mereka sudah mencapai banyak hal, dan secara finansial, fakta bahwa kita bahkan membicarakan angka-angka terkait penjualan Manchester United sekaligus menunjukkan sukses mereka. Tapi perubahan dibutuhkan. Kita semua sudah melihatnya, kita semua tahu itu," imbuhnya.

Beckham menyayangkan proses penjualan yang berlarut-larut.

Ia berharap MU bisa segera mendapatkan kejelasan, karena baginya sudah waktunya klub mengejar ketertinggalan dari tim-tim top lain.

"Di luar lapangan, sebagai penggemar dan mantan pemain, saya cuma ingin urusan ini beres. Harus ada keputusan. Siapapun yang menjalankan klub, Anda mau mereka memimpin dengan gairah, terlibat, membuat keputusan yang tepat, mendatangkan pemain-pemain tepat dan berinvestasi," sambungnya.

"Sebab klubnya memang butuh investasi, entah itu fasilitas latihan, stadion, di dalam lapangan. Hal-hal besar semacam ini perlu digarap dan perubahan memang dibutuhkan, terutama saat Anda melihat tim seperti Man City dan apa yang mereka lakukan," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait