Ahli kesehatan dan dokter menyarankan para orang tua untuk tak mengenakan masker pada bayinya. Sebab alih-alih terhindari dari paparan virus corona, bayi Anda bisa saja justru kesulitan bernapas.

Tenaga Medis Sarankan Orang Tua Tak Kenakan Masker pada Bayi, Ini Alasannya

ANALITIK.CO.ID - Ahli kesehatan dan dokter menyarankan para orang tua untuk tak mengenakan masker pada bayinya. Sebab alih-alih terhindari dari paparan virus corona, bayi Anda bisa saja justru kesulitan bernapas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara khusus memperingatkan orang tua dan pengasuh untuk tak memakaikan masker ke bayi atau anak berusia di bawah 2 tahun. Lembaga ini hanya menganjurkan pemakaian penutup wajah atau masker untuk anak-anak berusia 2 tahun ke atas, orang tua dan para pengasuh.

"Karena bahaya mati lemas, jangan menaruh penutup wajah kain pada bayi atau anak di bawah 2 tahun. Penutup wajah juga tidak boleh dikenakan oleh siapapun yang kesulitan bernapas, tidak sadar, tidak bisa bergerak, atau sebaliknya, tidak dapat melepas masker tanpa bantuan," demikian pernyataan tertulis CDC melalui laman resmi.

Peringatan serupa diutarakan dokter spesialis penyakit dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. Ia mengatakan pemakaian masker pada bayi akan mengganggu sirkulasi pernapasan.

"Itu kan [masker] menghalangi kuman, virus, bakteri, basil masuk, tetapi sebaliknya juga mengurangi keluar masuknya oksigen, sedikit--tidak banyak sih. Karena tidak terbiasa, kita jadi terganggu. Karena itu kalau pada bayi tidak disarankan pakai masker," jelas Zubairi kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

Alasan mengapa bayi tak seharusnya memakai masker ini dijelaskan para ahli seperti dikutip dari Nation Wide Childrens.

1. Bayi memiliki saluran udara yang lebih kecil sehingga bernapas pun masih sulit, terlebih jika ditambah harus menggunakan masker.

2. Penggunaan masker pada bayi dapat meningkatkan risiko mati lemas.

3. Pemakaian masker menjadikan bayi lebih sulit bernapas. Penutup yang melekat menutup hidung dan mulut itu akan menghalangi akses udara masuk. Sedangkan masker yang kendor pun sesungguhnya tidak pula memberikan banyak perlindungan.

4. Saat bayi mengalami kesulitan bernapas, mereka belum bisa melepaskan maskernya sendiri dan bisa mati lemas.

5. Bayi yang sedikit lebih besar kemungkinan akan mencoba melepasnya, dan ini artinya lebih banyak kesempatan untuk menyentuh wajah mereka--sebuah perilaku yang tak dianjurkan di tengah pandemi virus corona ini.

6. Tak ada masker N95 yang disetujui digunakan untuk anak-anak.

Lantas apa upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi para bayi dari virus corona penyebab Covid-19?

1. Batasi paparan dan hindarkan bayi dari kontak publik yang tak perlu.

2. Jika terpaksa keluar untuk keperluan penting dan mendesak, lapisi gendongan bayi dengan selimut sehingga melindungi bayi tapi di lain sisi tetap memberi ruang untuk bernapas dengan nyaman.

3. Jangan meninggalkan selimut gendongan bayi di mobil atau membiarkan selimut dan gendongan bayi tak dalam pengawasan Anda--sebagai orang tua ataupun pengasuh.

4. Jaga kebersihan tangan. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik setiap kali hendak menyentuh bayi.

5. Gunakan masker saat menggendong atau menyusui bayi. Ketika memompa ASI, ingatlah untuk selalu memastikan kebersihan tangan sebelum menyentuh botol, alat pompa atau perkakas lain. (*)


Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Ketahui Bahaya Pemakaian Masker pada Bayi"


Artikel Terkait