Berdamai dengan corona. Hal tersebut digaungkan oleh pemerintah. Seiring dengan the new normal yang digalakkan, kehidupan, bisnis, dan pekerjaan perlahan tapi pasti akan kembali berjalan.

Pengaruhi Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Psikolog Soal Proses Adaptasi 'New Normal'

ANALITIK.CO.ID - Berdamai dengan corona. Hal tersebut digaungkan oleh pemerintah. Seiring dengan the new normal yang digalakkan, kehidupan, bisnis, dan pekerjaan perlahan tapi pasti akan kembali berjalan.

Mungkin badan dan stamina bisa kuat, tapi bagaimana dengan mental? Sehatkah mental Anda untuk menghadapi new normal.

Psikolog Klinis Dian Selaras Layanan Psikologi Bali, Ida Ayu Saraswati Indraharsani mengatakan bahwa proses beradaptasi seseorang dalam penerapan "new normal" dapat mempengaruhi kesehatan mental.

"Dalam menghadapi era new normal itu, banyak tantangan yang harus dihadapi masyarakat salah satunya adalah beradaptasi dengan kebiasaan baru. Ketika mereka tidak terbiasa dengan kondisi baru yang harus dihadapi, itu dapat menimbulkan stress karena penolakan terhadap kondisi itu," kata Saraswati dikutip dari Antara.

"Dalam proses penerimaan new normal itu memungkinkan seseorang untuk menolak beradaptasi, yang akhirnya akan jadi stres," katanya.

Ditambahkan dia beradaptasi pastinya tidak mudah, karena ada beberapa proses penolakan terhadap kebiasaan - kebiasaan baru yang harus dijalani. Salah satunya muncul ketidaksenangan untuk menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru itu, sampai akhirnya pada tahap menerima kondisi dan mau menjalankan kebiasaan baru tersebut. 

Selain itu, perlu disadari bahwa setiap orang butuh proses adaptasi yang berbeda-beda tergantung dari persepsi dan kemampuan individu untuk menerima situasi.

Tak dimungkiri bahwa dalam prosesnya, ada orang-orang yang secara tak sadar menolak untuk beradaptasi dan berakhir dengan stres. Ditambahkan dia, kesehatan mental bukan sekadar kejiwaannya normal atau tidak, tapi juga tentang kemampuan berpikir yang rasional, untuk mengekspresikan emosi yang dirasa dan berperilaku tepat dengan kondisi yang hadapi.

"Tidak mudah melihat definisi kesehatan mental karena kasat mata, tidak seperti kesehatan fisik yang bisa terlihat langsung, tapi sama kayak orang sakit fisik yang butuh waktu untuk sembuh, begitu juga kesehatan mental,"katanya.

"Dengan adanya new normal ini lama-lama bisa menjadi gaya hidup, misalnya pergi kemana pun harus kalau ada di kerumunan orang kita akan pakai masker, sehabis pergi atau menyentuh barang-barang di publik area kita akan selalu cuci tangan, atau langsung mandi sebelum kumpul sama keluarga," ucap Saraswati. (*)


Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Proses Adaptasi 'New Normal' Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental"


Artikel Terkait