Hubungan sejumlah pasangan kekasih kandas di tengah pandemi Covid-19 ini. Salah satu alasan yang paling banyak disebut adalah akibat minimnya pertemuan langsung secara fisik dan kondisi yang memicu rasa jenuh berkepanjangan.

Kelola Stres untuk Menjaga Hubungan Tetap Baik Disaat Pandemi Corona, Ini Penjelasan Psikolog

ANALITIK.ID - Hubungan sejumlah pasangan kekasih kandas di tengah pandemi Covid-19 ini.  Salah satu  alasan yang paling banyak disebut adalah akibat minimnya pertemuan langsung secara fisik dan kondisi yang memicu rasa jenuh berkepanjangan. 

Namun, ada sudut pandang lain yang ditawarkan Psikolog Seksual Zoya Amirin untuk melihat situasi saat ini. Terlepas dari semua keterbatasan dan kesulitan yang dihasilkan bencana non-alam ini pada berbagai aspek kehidupan, ternyata setidaknya ada satu hal positif yang bisa dimanfaatkan oleh mereka yang masih memantapkan hati berproses menentukan pasangan hidup. 

"Menurut aku ini waktu yang tepat untuk memilih jodoh. Kenapa? Karena pada saat dia stres (akan terlihat) butuh waktu berapa lama untuk dia coping, cari cara untuk mengatasi stresnya, bukan menghindari," jelas Zoya, dihubungi Rabu (13/5/2020) sore.

Pengelolaan stres saat menjalani hubungan  

Di masa krisis ini semua orang turut merasakan dampaknya, semua lapisan mengalami masalah yang kurang lebih sama, yakni stres. Menurut psikolog berusia 44 tahun ini, stres itulah yang harus dikelola dengan baik agar hubungan bisa tetap terpelihara di tengah pandemi. 

"Stres bukan untuk dikontrol, karena itu emotion, tapi kita bisa kelola dengan cara kita mengekspresikannya dengan kadar dan cara yang tepat. Itu kan kecerdasan emosi," ujar dia.  

Jadi, orang yang tepat bagi Anda adalah orang yang bisa mengelola stresnya dan menyalurkannya di waktu dan dengan cara yang tepat, tanpa membuat kondisi menjadi semakin runyam Namun jika tidak bisa mengelolanya, maka hubungan akan menjadi sulit karena ada dua diri yang sama-sama tengah berada di kondisi serupa.

Untuk itu, Zoya menyebut dengan penuh antusias jika seseorang bisa menemukan pasangan yang tetap nyaman diajak berjalan bersama di saat situasi tidak mudah, maka itu indikasi baik dia adalah orang yang tepat untuk diajak menjalani hubungan yang lebih serius. 

"Jadi, kalau mereka yang masih pacaran terus bisa ngobrol, bisa ngungkapin rasa tertekannya, segala macam, wow marry that person! Berarti cocok," ucap dia. 

Namun sebaliknya, apabila yang terjadi adalah hubungan terasa semakin menjengkelkan dan melelahkan, pasangan merasa menjadi pihak yang paling berkorban, dan tidak bisa bertindak dengan tepat saat kondisi tertekan seperti sekarang, maka jawabannya sudah pasti kalian tidak cocok. 

"(Menemukan jodoh di masa pandemi) Dipermudah jalannya. Waktu-waktu sulit ini adalah masa akselerasi. Sanggup enggak kita nanggung, karena pada saat inilah kita butuh lebih dari pada cinta," ungkap Zoya. "Saat inilah menentukan kamu itu cocok atau tidak cocok," lanjut dia. 

Pengelolaan emosi dan usia hubungan  Menurut lulusan Universitas Indonesia ini, kualitas seseorang dalam pengelolaan emosi tidak bisa diukur dari usia hubungan yang dijalani. 

Meski baru menjalin hubungan dalam waktu singkat, namun jika kecerdasan emosionalnya baik, maka stres itu dapat dikelola dengan baik. Pun usia hubungan yang sudah begitu panjang, tidak akan menjamin seseorang bisa menyalurkan emosi dengan cara yang bijak di tengah situasi sulit. 

"Kalau mereka cara coping-nya bagus untuk menjadi tim, kerja sama kompak, kadang enggak pengaruh waktunya berapa lama. Mau dua bulan pacaran mau berapa puluh ini pacaran," sebut dia. 

Dalam pandemi yang menjadi waktu tepat untuk mencari jodoh ini, para pasangan akan dimudahkan untuk mengenali sifat asli dari satu sama lain.

Masing-masing mereka akan dengan mudah mendapatkan sinyal, apakah orang yang tengah diajak menjalani hubungan ini adalah orang yang tepat atau bukan. Jadi, ketika banyak terjadi kasus putus cinta saat menjalani hubungan di antara pandemi ini, Zoya menyebut tidak ada yang perlu disesali. Ia justru menyebutnya sebagai berkah. 

"Kalau misal enggak cocok, syukuri. Ternyata pada saat stres kita tidak bisa menenangkan. Tidak bisa menjadi tim untuk mengatasi stres ini bersama-sama," ujarnya. 

Zoya berulangkali menekankan, hubungan berpacaran atau sebelum menikah baru sebagian kecil dari hubungan pernikahan yang sangat kompleks. Ketika sudah terjadi ketidakcocokan di masa sekarang, itu hal baik. Setidaknya, Anda tidak akan menjalani pernikahan dengan orang yang tidak tepat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Psikolog Sebut Pandemi Jadi Waktu untuk Evaluasi Hubungan, Ini Penjelasannya", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/13/202400765/psikolog-sebut-pandemi-jadi-waktu-untuk-evaluasi-hubungan-ini-penjelasannya?page=3.


Artikel Terkait