Meghan Markle mencurahkan perasaannya terkait julukan ia menjadi orang paling dirundung dan dianiaya di dunia selama 2019 lalu, terkait dengan kehidupan pribadinya yang menjadi pergunjingan di berbagai penjuru.

Peduli Kesehatan Mental, Meghan Markle: Kita Semua Tahu Rasanya Disakiti

ANALITIK.CO.ID - Berita Mancanegara yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang Meghan Markle dan Harry peduli kesehatan mental.

Meghan Markle mencurahkan perasaannya terkait julukan ia menjadi orang paling dirundung dan dianiaya di dunia selama 2019 lalu, terkait dengan kehidupan pribadinya yang menjadi pergunjingan di berbagai penjuru.

"Saya disebut pada 2019 menjadi orang paling dianiaya di dunia, [baik oleh] pria maupun perempuan. Kini delapan bulan setelahnya, saya bahkan tak muncul [di publik]. Saya cuti hamil atau dengan bayi saya," kata Meghan dalam siniar Teenager Therapy dalam rangka World Mental Health Day.

"Namun apa yang hanya bisa direkayasa dan digembar-gemborkan, hampir tak akan mungkin bertahan. Ini amatlah besar, tak akan bisa terbayangkan rasanya seperti apa," lanjutnya.

"Tak peduli kalian 15 atau 25, bila seseorang mengatakan hal bohong tentang kalian, dampaknya amat merusak pada mental dan kesehatan emosional kalian," kata Meghan Markle.

Ia kemudian menyebut pengalaman pribadinya itulah yang membuat ia dan Harry saat ini amat peduli terkait kesehatan mental, dan cara pandangnya melihat orang lain.

"Kita semua tahu bagaimana rasanya disakiti. Kita semua tahu apa rasanya diasingkan atau sejenisnya. Kita semua memikirkannya," kata Markle.

Ketika mereka ditanya cara menghadapi segala hal negatif yang datang ke mereka, 

Harry menjawab ia kerap bermeditasi sedangkan Meghan memilih untuk menulis jurnal atau diari.

Mereka juga menyinggung, amat penting sungguh-sungguh bertanya kepada orang yang disayang soal kabar mereka bukan hanya sekadar berbasa-basi.

Hal itu menyinggung pengalaman Meghan ketika ditanya oleh jurnalis Tom Brabdy soal kabar mereka ketika sedang tur Afrika Selatan pada 2019.

Kala itu, Meghan menjawab "tak banyak orang bertanya apakah saya baik-baik saja," dan menyebut bahwa dia sedang beradaptasi dengan sorotan baru yang ia terima dari banyak orang.

"Saya tak menyadari bahwa jawaban saya akan menerima banyak perhatian dari berbagai penjuru dunia," kata Meghan kepada para remaja itu.

"Karena saya mengatakan, 'Ya terima kasih, orang tak sungguh-sungguh bertanya apakah saya baik-baik saja'. Saya tak memikirkan soal jawaban itu," kata Meghan Markle.

"Saya hanya menjawab dengan jujur karena saya sedang rapuh kala itu, karena saya lelah, karena tak ada yang menggantikan. Hanya ada saya. Saya seorang ibu dengan bayi berusia empat bulan setengah dan saya lelah," lanjutnya.

"Namun saya pikir kalimat itu membicarakan fakta bahwa alasan pernyataan itu cocok dengan banyak orang karena semua orang ingin ditanya apakah mereka baik-baik saja," kata Meghan Markle, dikutip dari ET. "Jadi hari ini saya akan mengatakan, saya amat baik. Terima kasih sudah bertanya," (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Meghan Curhat Pengalaman Jadi Orang Paling Dianiaya di Dunia", https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201012115610-234-557305/meghan-curhat-pengalaman-jadi-orang-paling-dianiaya-di-dunia


Artikel Terkait