Pengalaman main game mobile di Indonesia ternyata masih belum memuaskan. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru yang dipublikasikan oleh lembaga riset OpenSignal berjudul Negara dalam Pengalaman Game Mobile di Era 5G.

Berada di Urutan 55, Riset OpenSignal Sebut Indonesia Masuk Kategori Buruk dalam Pengalaman Game Mobile di Era 5G

ANALITIK.ID - Pengalaman main game mobile di Indonesia ternyata masih belum memuaskan. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru yang dipublikasikan oleh lembaga riset OpenSignal berjudul Negara dalam Pengalaman Game Mobile di Era 5G. 

Kendati menggunakan istilah "5G", namun OpenSignal tetap menyertakan pengguna 4G di risetnya. Hasilnya, secara global, pengalaman mobile di Indonesia menempati urutan ke-55 dengan skor 63,6 poin. Dengan nilai tersebut, Indonesia masuk kategori "Poor" (buruk).

Dalam kategori ini, Indonesia menempati urutan kedua, setelah Honduras yang meraih skor 63,8 poin. Indonesia hanya terpaut 1,8 poin dengan Brasil, negara terakhir di kategori "fair" (rata-rata). Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan ketujuh dari total sembilan negara, seperti dihimpun KompasTekno dari keterangan pers OpenSignal, Kamis (13/2/2020). 

Singapura menjadi satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk kategori "Excellent" (sangat memuaskan), menuduki peringkat pertama secara global dengan skor 85,5 poin. Lima negara masuk di kategori rata-rata, yakni Vietnam (40) dengan skor 72,7 poin, Thailand (42) dengan skor 71,7 poin, dan Malaysia (50) dengan skor 66,2 poin. 

Dua negara lainnya adalah Laos (51) dengan skor 65,6 poin dan Myanmar (52) dengan skor 65,4 poin. Sementara dua negara sisanya masuk dalam kategori "very poor" (sangat buruk), yakni Filipina (93) dengan skor 39,7 poin dan Kamboja (94) dengan skor 39,5 poin.

OpenSignal juga melakukan riset khusus untuk game mobile battle royale, yakni Call of Duty Mobile, Fortnite, Free Fire, dan PUBG Mobile. Di kategori ini posisi Indonesia juga tidak jauh berbeda. Di skala global, Indonesia menemati urutan ke-55 dengan skor 61,5 poin.

Singapura masih menjadi satu-satunya negara di kategori "sangat memuaskan" dengan skor 85,7 poin, hanya terpaut 0,2 poin dari pemuncak kalsemen, Belanda dengan skor 85,9 poin. Dari sembilan negara Asia Tenggara, Indonesia masih menempati urutan ketujuh. Di kategori "fair" ada empat negara yakni Vietnam (39) dengan skor 72,7 poin, Thailand (40) dengan skor 72,6 poin, Laos (50) dengan skor 66,7 poin, dan Myanmar (51) dengan skor 65,7 poin.

Filipina dan Kamboja masih berada di kategori "sangat buruk". Filipina (93) mendapatkan skor 39,7 poin, sementara kamboja (94) dengan skor 39,5 poin. Kendala jaringan OpenSignal menggunakan beberapa metrik untuk mengukur pengalaman gaming. Di antaranya adalah pengalaman video, kecepetan unduhan, kecepatan unggahan, Voice App, ketersediaan jaringan 4G, cakupan jaringan 4G, dan latency. Open Signal juga mengukur bagaimana pengguna game mobile merasakan kualitas jaringan secara real-time saat bermain game multiplayer. 

Menggunakan skala 0-100, Open Signal melihat bagaimana kondisi jaringan seluler, termasuk latency, dan ketersediaan paket data mempengaruhi pengalaman gaming. Di regional Asia Pasifik, game mobile sangat populer. Tak terkecuali di Indonesia. Menurut data dari OpenSignal, 70 persen populasi pengguna internet di Indonesia bermain game mobile.

Popularitas game mobile multiplayer di Asia yang tidak seimbang dengan pengalaman game di sebagian besar negaranya yang masuk di kategori fair dan poor, sehingga para pengembang game harus menyesuaikan aplikasinya dengan keadaan. 

Tencent misalnya, developer game PUBG Mobile ini merilis versi lebih ringan dari game tersebut, yakni PUBG Mobile Lite, sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. PUBG Mobile Lite memiliki ukuran arena bermain yang lebih kecil, hanya memuat 60 pemain, alih-alih 100 seperti versi regulernya. PUBG Lite telah tersedia di beberapa wilayah, seperti Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika Utara, dan Amerika Selatan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengalaman Main Game Mobile di Indonesia Dapat Nilai Buruk", https://tekno.kompas.com/read/2020/02/13/10050067/pengalaman-main-game-mobile-di-indonesia-dapat-nilai-buruk?page=2.


Artikel Terkait