Potret anak jalanan dan pengemis di Ibu Kota Kalimantan Timur, Samarinda kian hari kian bertambah.

Wali Kota dan LSM Tanggapi Terkait Meningkatnya Pengemis dan Pengamen Lampu Merah di Samarinda

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Potret anak jalanan dan pengemis di Ibu Kota Kalimantan Timur, Samarinda kian hari kian bertambah.

Fenomena ini direspon langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Ia menduga aktivitas pengamen dan pengemis dilakukan secara terorganisir.

Berkaca dari kasus yang terjadi di berbagai daerah, ada oknum di balik layar yang mengendalikan anak jalanan dan para pengemis.

"Ada oknum tertentu yang meraup keuntungan dari rasa simpati masyarakat. Ini tidak baik untuk perkembangan penataan kota," ungkapnya kepada awak media, Rabu (17/3/2021).

Sebab itu, Pemkot Samarinda berkomitmen akan menertibkan dan membina anak jalanan dan pengemis yang telah banyak dijumpai di lampu-lampu merah saat ini.

Terpisah, menanggapi fenomena sosial semacam ini, Dahlia pentolan LSM Puan Mahakam mengatakan, untuk menuntaskan masalah ini tentu membutuhkan solusi konkret dari Pemkot Samarinda. 

Disebutnya, banyak faktor yang menyebabkan anak jalanan maupun pengemis merebak di Samarinda. Mulai dari minimnya lapangan pekerjaan hingga angka pengangguran yang tinggi, disebutnya menjadi alasan.

"Bisa saja mereka pendatang yang mencari penghasilan di Samarinda," ujarnya.

Salah satu solusi yang dapat diberikan Pemkot Samarinda, sebut Dahlia adalah dengan membuka akses perekonomian mandiri bagi mereka.

"Semisal diajak berdagang, dan lain sebagainya dengan cara berkelanjutan," tandasnya. (*)


Artikel Terkait