Dalam video tersebut, nampak seseorang yang mengambil gambar memberikan keterangan telah terjadi hujan es di Samarinda Seberang, pada Kamis (21/11/2019). Selanjutnya dari rekan pengambil video tersebut, memperlihatkan butiran es yang diduga jatuh dari langit disertai hujan lebat.

Video Viral Hujan Es di Samarinda, BMKG Samarinda Beri Penjelasan

ANALITIK.ID, SAMARINDA - Sebuah video yang berisi dugaan terjadinya hujan es di Samarinda Seberang membuat heboh jagad maya Kota Tepian.

Video tersebut meramaikan postingan di media sosial Instagram.

Dalam video tersebut, nampak seseorang yang mengambil gambar memberikan keterangan telah terjadi hujan es di Samarinda Seberang, pada Kamis (21/11/2019). Selanjutnya dari rekan pengambil video tersebut, memperlihatkan butiran es yang diduga jatuh dari langit disertai hujan lebat.

"Hujan es turun di Samarinda Seberang, mana ini lagi hujan es, nah. Hujan es turun," kata pengambil gambar dalam video berdurasi satu menit tersebut.

Sang pengambil video diketahui bernama Bonar Chaniago. Dirinya menjelaskan, asal mula terjadi hujan deras disertai petir. Namun ia dikagetkan dengan suara keras yang berjatuhan. Setelah diperhatikan telah terjadi hujan es, dirinya bersama rekan lain langsung berlindung.

"Pertama hujan deras dan petir, eh malah kenapa kok keras sekali airnya. Akhirnya saya berlindung sama semua di situ, terus kok ada putih-putih besar di sana. Pas saya lihat itu, saya bilang ini bukan hujan biasa ini. Coba lihat ternyata baru sadar ternyata hujan es ini, baru saya  rekam," ungkap Bonar.

Dirinya juga mengaku ada batu es sebesar kepalan tangan orang dewasa berjatuhan. Bahkan, akibat kejadian tersebut membuat atap rumah miliknya terlepas.

"Besar sekali tadi, ada sebesar sekepalan tangan saya, sampai-sampai itu atap lepas tadi. Saya kaget karena atap rumah semuanya goyang mau lepas. Kami heran, kok kayak dilempari batu atap rumah, lama-lama kelihatan terlempar putih dari atap, jadi langsung saya video," jelasnya.

Fenomena alam ini diketahui terjadi di lingkungan penjual tanaman buah unggul, yang berlokasi di Jalan HAM Rifaddin, Samarinda Seberang.

Tim redaksi pun mencoba mengkonfirmasi penjelasan fenomena alam ini kepada BMKG Samarinda.

Riza Arian Noor, Kepala BMKG Samarinda menerangkan, awal hingga akhir bulan November, wilayah Kaltim memasuki musim penghujan. Namun untuk terjadinya fenomena hujan es, tergantung dinamika atmosfer, yaitu pertumbuhan awan yang tinggi dan didukung oleh labilitas udaranya. Riza menjelaskan, hujan es memungkinkan terjadi di Samarinda.

"Memungkinkan saja (terjadi di Samarinda) kalau memang pertumbuhan awan kumulonimbusnya cukup tinggi dan sudah melewati batas top icing," ungkap Riza.

Riza mengakui belum mendapatkan informasi pasti terkait anomali cuaca ini. Sebab, BMKG Samarinda saat ini belum bisa memprediksi atau membaca potensi fenomena semacam ini, dikarenakan tidak memiliki alat fasilitas radar cuaca. Saat ini BMKG hanya memprediksi cuaca melalui citra satelit.

"Sebenarnya potensi-potensi ini bisa BMKG deteksi jika kami memiliki fasilitas radar cuaca. Kebetulan untuk BMKG Samarinda belum punya alat tersebut," jelasnya.

Wilayah Indonesia diketahui memiliki potensi terjadinya hujan es dengan skala kecil. Wilayah yang berpotensi itu berada di daerah daratan tinggi yang bersuhu dingin.

"Untuk wilayah Indonesia hujan es memang memiliki potensi terjadi walaupun kecil, seperti di Bandung dan dataran tinggi bersuhu dingin. Tapi potensi ini memang sangat jarang terjadi, karena memerlukan kondisi-kondisi atmosfer tertentu yang bisa memicu terjadinya hujan es," pungkas Riza. (*) 


Artikel Terkait