keberhasilan Kota Samarinda dalam meraih Sertifikat Adipura Kategori Kota Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tanggapan Dewan Soal Keberhasilan Kota Samarinda Raih Serifikat Adipura: Bentuk Spirit Baru untuk Berbenah

ANALITIK.CO.ID - Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie turut memberikan pandangannya terkait dengan keberhasilan Kota Samarinda dalam meraih Sertifikat Adipura Kategori Kota Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Novan mengatakan, keberhasilan ini akan menjadi penyemangat Kota samarinda untuk berbenah agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Ini adalah salah satu bentuk spirit baru untuk Kota Samarinda berbenah," kata Novan, sapaan akrabnya beberapa waktu yang lalu.

Sebab diketahui, selain harus memenuhi 20 persen kapasitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemkot melalui dinas terkait juga harus berpikir tentang bagaimana pengelolaan sampah dan limbah agar berdampak positif terhadap kesehatan dan pendapatan masyarakat. 

"Kita sangat kurang dalam RTH yang kurang dari 20 persen khususnya milik pemerintah ya," ujarnya.

"Sementara, RTH kebanyakan masih kepemilikan pribadi," lanjutnya.

Sementara terkait dengan pengelolaan sampah, ia mendukung wacana peluncuran industri daur ulang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda

Ia menuturkan, hal ini sangat baik dan penting, mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Sambutan diprediksikan akan bertahan kurang lebih 5 tahun lagi.

"Makanya akan dibangun TPA Abadi di Batu Cermin, namun hal itu bukan solusi, harus bicara soal pengelolaan sampah organik dan non organiknya," ucapnya.

Selanjutnya, Novan juga mengungkapkan bahwa setiap hari pengangkutan sampah Kota Samarinda mencapai 600 ton per hari dengan kapasitas penduduk kurang lebih 800 ribu jiwa.

Mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk seiring hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sudah sepantasnya pemkot disebut dia mempersiapkan diri sedini mungkin terkait pengelolaan sampah yang tepat.

"Hal ini perlu di ingat, jangan sampai nantinya jadi masalah yang sulit ditangani," pungkas Novan

(Advertorial)


Artikel Terkait