Dewan Samarinda kembali menyoroti maraknya Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di Kota Tepian.

Respon Masalah ODGJ di Samarinda, Sri Puji Astuti Singgung Soal Anggaran yang Sangat Terbatas

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Dewan Samarinda kembali menyoroti maraknya Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di Kota Tepian.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan banyak ODGJ yang berkeliaran tetapi tidak membuat onar/keributan.

Namun, lanjutnya, sebagian masyarakat merasa terganggu dengan kehadiran ODGJ disekitar mereka.

"Mereka ini berkeliaran karena kurang perhatian dari Keluarga, penyakit mereka kadang kembali kambuh dan biasanya dua sampai tiga minggu baru pulang kerumah," ujar Sri sapaan akrabnya, Senin (24/10/3022).

Sri juga menilai, kinerja Dinas Sosial (Dinsos) Kota Samarinda sudah cukup tanggap untuk merespon aduan masyarakat terkait masalah ODGJ ini.

Namun yang menjadi persoalan bagi Pemkot Samarinda adalah masalah anggaran yang sangat terbatas.

"Saya menilai Dinsos sudah cukup tanggap, karena kalau ada ODGJ yang mengganggu pasti langsung ditertibkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Sri mengatakan yang menjadi maslah saat ini adalah tempat untuk menampung ODGJ, hal itu disebabkan oleh anggaran yang terbatas.

Sri menjelaskan, bahwa saat ini ada tujuh orang ODGJ yang sedang dalam masa perawatan di Dinsos Kota Samarinda.

Dirinya telah meminta pihak Dinsos untuk menyediakan tempat untuk para ODGJ tersebut, termasuk pelayanan berupa obat dan makanan.

"Menyiapkan makan, minum, dan pengobatan untuk mereka yang paling penting, karena untuk memulangkan mereka sulit lantaran banyak yang tidak memiliki KTP," pungkasnya. (Advertorial)


Artikel Terkait