Belum selesai kegaduhan pasca bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) kemarin, serangan teror lanjutan kembali terjadi di Markas Besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (RI) pada Rabu (31/3/2021) petang kemarin.

Polresta Samarinda Tingkatkan Pengamanan Pasca Serangan Teror di Mabes Polri

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Belum selesai kegaduhan pasca bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) kemarin, serangan teror lanjutan kembali terjadi di Markas Besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (RI) pada Rabu (31/3/2021) petang kemarin. 

Pasca serangan dua aksi teror ini, tentu pengamanan Korps Bhayangkara di seluruh penjuru negeri langsung ditingkatkan. Tak terkecuali di wilayah hukum Polda Kaltim dan seluruh polres jajarannya. 

"Tentunya Polda Kaltim dan jajaran telah lakukan peningkatan kesiap siagaan , terlebih adanya kejadian di mabes polri," tegas Kapolda Kaltim Irjen Pol Rudolf Nahak melalui Kabid Humas, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, siang tadi. 

Pernyataan serupa pasalnya turut ditegaskan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasubbag Humas, AKP Annissa Prastiwi jika pengamanan di kantor kepolisian Kota Tepian akan ditingkatkan. 

"Sebagaimana perintah bapak Kapolda Kaltim melaksanakan siaga satu," tegasnya.

Pencegahan dini guna mengantisipasi serangan teroris yang bisa berkelanjutan, tentu menjadi tugas polisi untuk mempersenjatai dirinya dengan peralatan lengkap. 

"Selalu mengunakan body vest, helm kevlar dan alat pelindung diri lainnya serta menerapkan buddy sistem, anggota bersenjata lengkap," tegasnya. 

Untuk penjagaan di pintu masuk Mapolresta Samarinda nantinya personel yang berjaga akan ditambah jumlahnya. 

Pemeriksaan ketat pada setiap tamu dan pengecekan barang bawaan juga terus dilakukan. Bahkan polisi akan dilengkapi metal detektor. 

"Jajaran mempertebal pengamanan dengan menambah personil jaga yang dilengkapi dengan senjata dan rompi anti peluru. Kemudian memperketat siapa saja yang akan masuk ke dalam Mako," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait