Pasca ambruk pada Senin 25 April yang lalu, plafon Perpustakaan Kota Samarinda kini telah diperbaiki seluruhnya.

Plafon Dinas Perpustakaan Samarinda yang Ambruk Telah Diperbaiki, Biaya Perbaikan Ditanggung Kontraktor

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Pasca ambruk pada Senin 25 April yang lalu, plafon Perpustakaan Kota Samarinda kini telah diperbaiki seluruhnya.

Pengerjaan perbaikan plafon dilakukan sejak Senin malam, diawali dengan membersihkan puing-puing plafon yang ambruk.

"Malam Selasa kita bersih-bersih, hari Selasa kita langsung mulai pekerjaan fisiknya," ungkap Hendra, Kepala Kontraktor Proyek saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Jumat (29/4/2022).

Untuk biaya perbaikan, Hendra mengatakan sepenuhnya masih ada tanggung jawab kontraktor sebagai pihak pelaksana.

"Masih penanggung jawab kontraktor secara penuh untuk perbaikan," ucapnya.

Guna mencegah hal ini terulang, Hendra menyampaikan bahwa pihaknya telah membersihkan saluran air yang tersumbat mengakibatkan rembesan air ke plafon.

"Selanjutnya kita pasang CCTV di bagian atas. Jadi memudahkan kontrol dan tidak ada yang saling menyalahkan lagi. Jadi nanti kalo ada kotoran tinggal dibersihkan saja," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun melakukan tinjauan langsung ke lokasi gedung perpustakaan daerah Kota Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa yang dikabarkan mengalami plafon ambruk.

Benar saja tibanya di lokasi kejadian Wali Kota Andi Harun tak dapat menutupi amarahnya. Sebab bangunan mewah yang diperjuangkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) itu dibangun dengan kualitas yang rendah.

"Saya dapat laporan dan sungguh kecewa terhadap kualitas dan pelaksanaan. Ini menampar muka Pemerintah Kota Samarinda," kata Andi Harun kepada awak media, Senin (25/4/2022).

Bahkan Andi Harun mengaku tidak dapat berkata-kata saat melihat beberapa ruangan lain yang ditemukan masih ada genangan air saat hujan turun.

"Saya hanya minta kepada kontraktor yang melakukan pekerjaan segera bertanggung jawab, karena apabila tidak segera maka ini akan menimbulkan masalah lebih parah lagi," tegasnya. (*)


Artikel Terkait