Melihat permasalahan itu, Abdul Rofik, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, meminta pemerintah kota untuk lebih berinovasi dan kreatif agar para PKL bersedia direlokasi.

Penertiban PKL Tidak Berjalan Mulus, Komisi II DPRD Samarinda Sarankan Pemkot Sulap Pasar Tradisional Jadi Lokasi Kreatif

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Niatan Pemkot Samarinda melakukan penataan dan penertiban pedagang kaki lima (PKL) tidak berjalan mulus.

Tidak sedikit para PKL itu menolak untuk direlokasi ke tempat baru, dengan alasan yang beragam.

Melihat permasalahan itu, Abdul Rofik, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, meminta pemerintah kota untuk lebih berinovasi dan kreatif agar para PKL bersedia direlokasi.

Pemkot Samarinda bisa menyediakan tempat menarik agar bisa mengundang masyarakat untuk datang.

Jika sudah terjadi, para PKL pastinya akan bersedia pindah ke lokasi yang disiapkan oleh pemkot tersebut.

"Pemkot bisa menjadikan pasar tradisional sebagai tempat sentral aktivitas jual beli masyarakat, kalau sekarang kesan masyarakat pada umumnya pasar tradisional itu becek, kotor dan sebagainya, maka pihak yang memiliki tanggung jawab di bidang pasar ini bisa membuat tempat ini citranya lebih baik," ungkap Rofik, Kamis (18/11/2021).

Mengubah kesan pasar tradisional menjadi lokasi kreatif memerlukan upaya yang tidak mudah.

Pemkot mesti benar-benar merancang lokasi tersebut.

"Untuk menertibkan PKL jangan selalu dengan penindakan, tetapi juga melalui pendampingan dan bimbingan agar mereka mengerti kenapa harus berjualan di pasar dan apa keuntungannya," paparnya.

"Memang perlu waktu, apalagi PKL ini latar nya beragam dan cara berpikirnya beragam, jadi pemkot harus terus melakukan sosialisasi agar upaya ini bisa efektif," pungkasnya. (advertorial)


Artikel Terkait