Setiap harinya kasus Covid-19 di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan.

Pasien Covid-19 Bertambah, Dinkes Samarinda Sebut Penularan Transmisi Lokal Terjadi di 10 Kecamatan Kota Tepian

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Setiap harinya kasus Covid-19 di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan.

Update per Minggu (13/9/2020) terjadi penambahan 34 kasus baru, hingga total kasus terkonfirmasi di Kota Tepian menjadi 1,489 kasus.

Meski begitu, dalam rilis hariannya Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, juga menyebut pasien sembuh turut mengalami penambahan jumlah sebanyak 45 pasien.

Total pasien sembuh mencapai 1.038 orang.

Ismed menyebut hingga saat ini masih ada 393 pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit rujukan maupun melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Pasien yang dirawat dengan Covid-19 di seluruh RS Samarinda, termasuk RS Karantina mencapai 138 pasien. Sementara pasien  yang melakukan isolasi mandiri belum jumlah 255 orang," kata Ismed, Minggu sore (13/9/2020).

Tingginya kasus Covid-19 di Samarinda, adalah dampak telah terjadinya transmisi lokal atau penularan lokal, bahkan terjadi di 10 kecamatan yang ada di Kota Tepian.

"Jadi harus tahu, bahwa kita ini betul-betul sudah translok dan sudah merata di 10 kecamatan Samarinda," tegasnya.

Kasus kematian akibat Covid-19 juga terus terjadi di Samarinda.

Hingga hari ini, sudah 58 pasien terkonfirmasi meninggal dengan gejala medis comorbid berat.

Hari ini ada 3 kematian Covid-19 yang dimakamkan, 2 orang dirawat di RS Dirgahayu, 1 dari RS Hermina. Kasusnya semua Covid-19 tergolong berat.

Masuk rumah sakit melewati UGD hanya tadi malam dan kemarin malam. Semua pneumonia bilateral, sesak , saturasi dibawah 90 persen, dan semua punya comorbid," jelasnya.

Ismed meyakini kasus Covid-19 akan terus meningkat beberapa waktu ke depan.

Pasalnya tracing terus gencar dilakukan.

Per harinya Dinkes Samarinda melakukan swab lebih kurang 300 orang per hari.

"Testing dan tracking kita sangat jalan, sehari 300-an kami menswab. Sehingga penambahan kasus terkonfirmasi keniscayaan, dan bisa kita rawat Isolasi Mandiri atau rawat di RS Karantina," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait