Seminar Nasional APHTN-HAN (Asosiasi Pengajar Hukum Tata Nagara/Hukum Administrasi Negara) digelar di Samarinda, 3 Februari hari ini.

Kata Isran, Rambut Hitam Itu Gosong

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Seminar Nasional APHTN-HAN (Asosiasi Pengajar Hukum Tata Nagara/Hukum Administrasi Negara) digelar di Samarinda, 3 Februari hari ini. 

Seminar juga disiarkan melalui channel YouTube Law Faculty Mulawarman University. 

Dalam seminar tersebut beberapa tokoh nasional memberikan beberapa pandangan akan seminar yang dilakukan APHTN-HAN. Termasuk diantaranya Menkopolhukam Mahfud MD. 

Tak hanya itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor juga hadir sebagai pemberi opening speech. 

Dalam kesempatan itu, Isran sempat beri kelakar saat berbicara di seminar. Ia menyebut-nyebut nama Fidel Castro. Diketahui Fidel Castro adalah salah satu tokoh internasional. Ia adalah tokoh pejuang revolusi yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri serta Presiden Kuba. Ia juga merupakan sahabat dari Presiden RI pertama, Seokarno. 

Namun, nama Fidel Castro itu disebutnya juga terkenal di Samarinda, dan merujuk pada salah satu pengajar di Universitas Mulawarman Samarinda. 

"Dekan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman ada? Pak Profesor Fidel Castro. Yang terkenal itu Fidel Castro kalau di Samarinda," ujar Isran. 

Diketahui, salah satu pengajar di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah kerap tampil dan memberikan pandangan akan beberapa persoalan hukum di Kaltim. Ketika memberikan pandangan, Herdiansyah Hamzah kerap menamai dirinya sebagai 'Castro'. 

Tak hanya berkelakar akan nama Fidel Castro, Isran juga sampaikan akan rambut putih yang berarti usia belumlah tua. 

"Masih muda, rambutnya sama dengan saya. Masih putih. Kalau rambut yang hitam itu, artinya sudah tua, gosong. Tapi ada juga yang lebih muda dari saya, belum tumbuh rambutnya," ujar Isran. 

Selain berkelajar, Isran juga tetap berikan komentar serius dan mengucapkan agar seminar bisa berjalan sukses.

"Selamat bermusyarawah ke-VI APHTN-HAN. Semoga sukses," ujarnya. 

Sebagai informasi, Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN) Indonesia lakukan Musyawarah Nasional yang ke-VI, yang akan dilaksanakan pada tanggal 3-4 Februari 2021 di Samarinda.

Terkait dilakukannya Munas ke VI itu, press release tim redaksi dapatkan.

Berikut diantaranya:

Pertama, tema besar yang kami yang angkat pada Munas AP HTN-HAN ke VI ini adalah, “Penguatan Sistem Perundang-undangan & Hubungan Pusat Daerah”. Kedua tema ini kami rangkaian menjadi satu tema besar dengan argumentasi, bahwa saat ini kita dihadapkan pada regulasi dan legislasi, terutama terkait dengan “over regulation” atau membengkaknya peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Ini belum termasuk dengan begitu banyaknya produk perundang-undangan yang nir-partisipasi masyarakat secara luas. Begitupun dengan isu hubungan pusat dan daerah, yang bagi kami sudah seharusnya ditinjau ulang saat ini. Selain evaluasi soal otonomi khusus di Aceh dan Papua, persoalan kewenangan atau urusan pemerintahan, keuangan, dan produk hukum, juga akan menjadi concern kami.

Kedua, Munas AP HTN-HAN ke VI ini akan dihadiri oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah AP HTN-HAN yang terdiri dari 28 kepengurusan disemua daerah di Indonesia. Selain peserta penuh, juga akan dihadiri oleh peserta peninjau. 

Ketiga, Munas AP HTN-HAN ke VI akan diselenggarakan dengan menggbungkan metode dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Namun pada ptinsipnya, munas ini akan dilakasanakan secara daring, sedangkan luring hanya dilaksanakan secara terbatas saja.

Seluruh kegiatan rangkaian Musyawaran Nasional APHTNHAN VI -Kalimantan Timur dilaksanakan dengan metode daring – virtual seminar dan luring terbatas. Pelaksanaan MUNAS dilaksanakan dengan :

a. Virtual by Zoom Meeting 

b. Pemilihan atau penghitungan suara By E -Voting

c. Pelaksanaan dengan Protokol COVID 19 

Keeempat, Munas AP HTN-HAN ke VI ini akan didahului dengan Seminar Nasional terlebih dahulu, yang akan diselenggarakan pada hari pertama, tanggal 3 Februari 2021. Adapun narasumber pada seminar nasional ini antara lain : Prof. Dr. Maria Farida Indrati (Guru Besar FH-UI dan Hakim MK 2008-2018), dan Prof. Dr. Ni’matul Huda (Guru Besar FH-UII). Sedangkan Menkopolhukam, Prof. Dr. Mahfud, MD akan bertindak sebagai Keynotes Speech, dan Gubernur Kalimantan Timur, Dr.Ir.H. Isran Noor akan menyampaikan Opening Speech dalam kegiatan seminar nasional tersebut.

Kelima, disamping memilih kepengurusan baru, Munas AP HTN-HAN ke VI ini akan memberikan rekomendasi-rekomendasi atas respon terhadap situasi kebangsaan yang berkembang akhir-akhir ini. Sebab bagi kami, bersikap terhadap situasi kebangsaan tersebut, adalah tanggungjawab intelektual kami demi penataan sistem ketatanegaraan Indonesia yang lebih baik. (*) 

Press release disampaikan Plt. Ketua Umum AP HTN-HAN, Prof. Dr. Suko Wiyono, S.H., M.H (*)


Artikel Terkait