Insiden kecelakaan kapal di perairan Sungai Mahakam masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kejadian yang terjadi pada Senin (19/4/2021) malam tadi, tepatnya di kawasan Balik Buaya, Kecamatan Palaran diketahui menyebabkan sebuah kapal kayu tenggelam dan menghilangkan satu penumpangnya bernama Ari (40).

Kapal Kayu dan Satu Penumpang Tenggelam Akibat Tersedot Arus Ponton di Sungai Mahakam , Ini Kronologinya

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Insiden kecelakaan kapal di perairan Sungai Mahakam masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kejadian yang terjadi pada Senin (19/4/2021) malam tadi, tepatnya di kawasan Balik Buaya, Kecamatan Palaran diketahui menyebabkan sebuah kapal kayu tenggelam dan menghilangkan satu penumpangnya bernama Ari (40).

Informasi dihimpun kejadian diakibatkan kapal kayu yang ditumpangi korban bersama rekannya, Iwan (50) tenggelam karena tersedot arus kapal ponton saat keduanya sedang beraktivitas mencari sisa besi tua.

Dijelaskan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta melalui Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Octavianto bahwa keduanya mulai beraktivitas pada siang hari, tepatnya sekira pukul 11.30 Wita.

Setelah beberapa waktu berhasil mengumpulkan tanggar hingga seberat 330 kilogram. Ratusan kilo tanggar itu rencana hendak dijual di kawasan Bantuas, Palaran untuk keduanya mendapatkan pundi rupiah. 

Namun belum sempat barang terjual, ketika sedang bermanuver, perahu ces keduanya tersedot arus kapal ponton.

"Tiba-tiba perahu kayu itu masuk (tersedot) ke bawah ponton. Korban sempat lebih dulu lompat ke sungai dan saksi selamat sempat mencari di sekitar lokasi jatuhnya korban selama dua jam. Namun tidak ada tanda-tanda korban," terang Octavianto, Selasa (20/14/2021) siang tadi. 

Setelah memastikan rekannya menghilang di perairan Sungai Mahakam, Iwan yang menjadi korban selamat lantas melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib sekira pukul 19.05 Wita. 

Mendapati laporan, tim SAR gabungan dari unsur Basarnas, TNI-Polri beserta sejumlah relawan langsung turun melakukan pengecekan dan pencarian korban. 

Tim gabungan juga pasalnya secara resmi membuka operasi pencarian pada pagi tadi, sekira pukul 07.20 Wita. Penyisiran ruas Sungai Mahakam dilakukan dari titik korban dikabarkan menghilang dan menggunakan metode parallel sweep search.

Hari pencarian pertama diketahui, tim gabungan belum menemukan hasil dengan luas pencarian hingga mencapai radius 5,1 kilometer. 

"Luas area pencarian 1.48 NM² atau 5.1 KM² dengan track spacing 265 M Per-Track. Kami juga laporkan arus sungai 0,5 knot, angin 4 knot ke arah barat daya dan pandangan (visibility) dengan jarak pandang 23,6 km," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait