Beberapa waktu lalu, harga minyak goreng sempat melambung tinggi karena naiknya permintaan ekspor serta harga sawit mentah dan menyebabkan kelangkaan stok.
Pemerintah pun turun tangan dengan melakukan operasi pasar, serta memukul rata harga minyak goreng Rp 14 ribu perliternya.

Jelang Bulan Suci Ramadan, DRPD Samarinda Harapkan Pemkot Jamin Ketersediaan Stok Minyak Goreng

ANALTIK.CO.ID - Beberapa waktu lalu, harga minyak goreng sempat melambung tinggi karena naiknya permintaan ekspor serta harga sawit mentah dan menyebabkan kelangkaan stok.

Pemerintah pun turun tangan dengan melakukan operasi pasar, serta memukul rata harga minyak goreng Rp 14 ribu perliternya.

Namun di satu sisi, kelangkaan minyak goreng juga ditemukan di beberapa tempat. Hal ini pun tentunya perlu disikapi oleh pemerintah baik di pusat maupun di daerah secara serius, agar tak menimbulkan keresahan masyarakat terlebih jelang pelaksanaan bulan suci Ramadan.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri mengatakan sebaiknya pemkot melalui dinas terkait segera melakukan pemantauan secara langsung ke lapangan, untuk mengecek ketersediaan stok minyak goreng.

"Ini harus dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap kemungkinan adanya oknum yang melakukan penimbunan," ungkapnya, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, tak jarang stok ketersediaan komoditas dan barang pokok menjadi langka karena adanya oknum yang menimbun dan memanfaatkan kondisi tersebut. Kekhawatiran pun terjadi bukan tanpa alasan.

Terlebih, bulan Ramadan yang jatuh pada April mendatang akan berpengaruh pada naiknya angka kebutuhan bahan pokok, salah satunya minyak goreng. Sehingga Pemkot Samarinda diminta untuk menjamin ketersediaan stok beberapa bulan ke depan.

"Kami takut berimbas pada industri rumahan apabila minyak langka. Makanya kami mendorong pemkot agar terus melakukan pengawasan supaya harga minyak goreng tetap stabil dan tidak langka," tandas legislator dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. (Advetorial)


Artikel Terkait