Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dipastikan turut berpartisipasi dalam kegiatan Pemeringkatan Kota Hijau Berkelanjutan atau UI Green City Matric Ranking yang diselenggarakan Universitas Indonesia.

Dukung Kegiatan Pemeringkatan Kota Hijau Berkelanjutan, Pemkot Samarinda Targetkan Kuisioner Penilaian Rampung Maret 2022

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dipastikan turut berpartisipasi dalam kegiatan Pemeringkatan Kota Hijau Berkelanjutan atau UI Green City Matric Ranking yang diselenggarakan Universitas Indonesia.

Penilaian dilakukan melalui pengisian kuesioner online yang dilakukan sejak Februari hingga 31 Maret 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairuddin beberapa waktu lalu.

"Kami akan berupaya mengikuti UI Green City Matric Ranking ini dengan baik dan mengisi kuesioner sesuai arahan wali kota dan akan ditindaklanjuti melaui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mana saja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang akan mengisi kuesioner tersebut," terang Sugeng.

Untuk diketahui pemeringkatan ini berangkat dari tahun 2010 lalu yakni eksistensi UI menggelar UI Green Matric Word University Ranking yang diikuti 960 Universitas dari 86 Negara di dunia.

Beranjak dari hal tersebut konsep yang awalnya pemeringkatan untuk Universitas sekarang berubah menjadi konsep pemeringkatan untuk Kabupaten/Kota Se-Indonesia.

Dengan tujuan untuk menciptakan kota yang pintar tangguh berkelanjutan, serta memberikan dukungan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani menjelaskan adapun penilaian mencakup sejumlah kategori dengan masing-masing indikator antara lain kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, tata governance, penataan ruang atau infrastruktur, serta energi dan perubahan iklim.

"Kami telah berusaha bekerjasama dengan membagi tugas untuk pengisian kuesioner tersebut kepada masing-masing OPD, selain itu juga sudah dibuatkan grup untuk komunikasi, agar kuesioner ini tetap terpantau dan cepat terisi sebelum tanggal 31 Maret," jelasnya. (*)


Artikel Terkait