Masih ada 1.528 sampel swab yang menunggu pemeriksaan di laboratorium menggunakan polymerase chain reaction (PCR) hingga Minggu (24/8/2020).

Dinkes Kaltim Ungkap Penyebab Penumpukan Sampel Swab

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Masih ada 1.528 sampel swab yang menunggu pemeriksaan di laboratorium menggunakan polymerase chain reaction (PCR) hingga Minggu (24/8/2020). 

Penumpukan sampel yang akan diuji membuat antrean panjang hingga memakan waktu lama sampel baru yang dikirim.

Kasus di Samarinda, 11 sampel yang dikirim pada 29 dan 30 Juli 2020, hasilnya baru keluar pada Minggu (24/8/2020) kemarin.

20 hari sampel mengantre sebelum akhirnya diperiksa menggunakan PCR.

Menanggapi hal tersebut, Andi Muhammad Ishak, Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim, mengungkap penyebab terjadinya penumpukan sampel pekan lalu, dikarenakan PCR di RSUD AWS Samarinda tidak beroperasi, lantaran lampu halogen habis masa pakainya, sementara pengganti lampu tersebut datang.

Tidak hanya RSUD AWS yang tidak dapat melakukan pemeriksaan sampel menggunakan PCR, Lab Kesehatan Kaltim juga sempat kekurangan reagen ekstraksi.

"Jadi sampel kami kerjasamakan ke beberapa lab untuk diperiksakan. Kondisi saat ini semua sudah dapat ditangani," kata Andi, Minggu malam (23/8/2020).

Mencegah hal tersebut terulang, Dinkes Kaltim telah melakukan pembelian dua unit PCR dan sebuah mobil PCR yang diharap bisa melakukan pemeriksaan swab secara mobile.

"Kami lakukan pengadaan 2 unit PCR statis dan 1 mobil PCR. Rencananya minggu ini akan tiba," jelasnya.

Selain itu, Dinkes Kaltim juga akan bekerjasama dengan beberapa lab untuk membantu pemeriksaan sampel swab, seperti Lab FK Unmul, RS Parikesit, dan Lab Tirta Berau.

"Kerjasama pemeriksaan swab hanya jika labkesda tidak bisa mengcover sampel yang ada," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait